• News

Belajar Sejarah dan Budaya Kutai di Museum Mulawarman Tenggarong

Tri Umardini | Rabu, 09/02/2022 10:01 WIB
Belajar Sejarah dan Budaya Kutai di Museum Mulawarman Tenggarong Museum Mulawarman di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. FOTO: HO NATIONAL GEOGRAPHIC

JAKARTA - Belajar Sejarah dan Budaya Kutai di Museum Mulawarman Tenggarong, Kalimantan Timur.

Museum Mulawarman merupakan salah satu destinasi wisata di provinsi Kalimantan Timur yang sering dijadikan opsi bagi para wisatawan lokal maupun non lokal.

Museum ini tidak dapat dipisahkan dari sejarah dan budaya di Kalimantan Timur.

Terletak di Kutai Kartanegara, Museum Mulawarman dibangun pada 1936 diatas tanah bekas Istana dari Kesultanan Kutai Kartanegara.

Dikutip dari kaltimprov.go.id, berdirinya Museum Mulawarman ini diberlakukannya sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 tahun 1959 dalam membentuk daerah Tingkat II Kutai.

Museum Mulawarman disahkan berdasarkan SK.MENDIKBUD tanggal 28 mei 1979, Nomor 093/0/1979 yang merupakan unit pelaksana teknis direktorat jenderal kebudayaan.

Pemakaian nama Mulawarman digunakan untuk mengabdikan seorang raja Kutai Martadipura yang terkenal arif dan bijaksana. Bangunan induk museum ini terdiri dari bekas keraton Kutai Kartanegara yang didominasi warna putih

Museum Mulawarman sering dijadikan objek wisata budaya yang dapat menambah ilmu pengetahuan sejarah Kerajaan Kutai Kartenegara. Lokasi Museum Mulawarman berada di tengah kota Tenggarong.

Bagi pengunjung dari Balikpapan, bisa menempuh jalur darat dan sungai dengan waktu sekitar satu jam.

Ciri khas dari Museum Mulawarman yaitu pada halaman depan museum terdapat duplikat Lembu Suana yang merupakan lambang Kerajaan Kutai Kartenegara.

Selain itu, museum ini memiliki kolam berbentuk naga yang merupakan lambang perjalanan hidup dan penjaga alam semesta yang telah menjadi bagian dari mitos masyarakat Kutai.

Hal yang menarik dari Museum Mulawarman yaitu terdapat sebuah totem yang terbuat dari bahan kayu ulin berukuran tinggi 13 meter dengan diameter 60 centimeter.

Totem ini menggambarkan perjalanan hidup masyarakat Dayak dari lahir dewasa sampai meninggal.

Ornamen lain yang terdapat di museum ini yaitu terletak pada bagian bawah berbentuk guci yang merupakan dunia bawah (alam baka), sedangkan ular sawah melingkar dari bawah kepuncak Totem merupakan lambang perjalanan hidup dan lambang kejantanan (kaum pria).

Di puncak Totem, terdapat ornamen burung enggang yang merupakan lambang dunia atas.

Di sebelah kanan gedung induk museum ini terdapat makam raja-raja Kutai Kartenegara yang dilengkapi dengan penataan taman.

Pada area belakang juga terdapat miniatur Goa Kombeng, lokasi ditemukannya Arca dan Prasasti Yupa, bendanya dapat kita lihat dalam ruang pameran tetap museum (R. 7 lantai II).

Selain itu, di samping Museum Mulawarman terdapat kantin dan toko suvenir, komplek makam raja dan kerabat Kesultanan Kutai Kartenegara.

Bangunan gedung ini dibangun oleh arsitektur tradisional suku dayak yang ada di Kutai.

Area gerbang museum memiliki patung dalam bentuk ular lembuh (istilah Kutai), pesut dan buaya.

Patung ini dirancang untuk memperindahkan lingkungan museum dan memperoleh kesan menarik dari kerajan Kutai Kartanegara.

Untuk masuk ruang pameran, dapat melewati pintu utama pada bagian depan lewat anak tangga yang dihiasi pada arca patung harimau/macan sebagai simbol penjaga keamanan. (*)