JAKARTA - Masa penawaran Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR016 resmi berlangsung mulai Jumat, 25 Februari 2022 pukul 09.00 WIB, hingga 17 Maret 2022 pukul 10.00 WIB.
SR016 merupakan Sukuk Ritel pertama di 2022 sekaligus Surat Berharga Negara (SBN) Ritel kedua yang diterbitkan pemerintah tahun ini.
SR016 akan jatuh tempo pada 10 Maret 2025, dengan imbal hasil 4,95 persen per tahun.
Seperti dikutip dari bareksa.com, Memorandum Informasi Sukuk Negara Ritel seri SR016 yang diterbitkan pemerintah menyebutkan seluruh dana yang diperoleh dari hasil penerbitan SR016 ini akan digunakan oleh pemerintah untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk pembiayaan proyek pembangunan dalam APBN Tahun Anggaran 2022.
Sukuk Ritel diterbitkan oleh pemerintah sebagai bentuk penyertaan terhadap aset negara.
Nah masyarakat sebagai investor ritel, bisa membeli SR016 dengan modal mulai dari Rp1 juta hingga Rp2 miliar per orang, selama masa penawaran berlangsung.
Lalu, apa saja kontribusi penerbitan Sukuk Negara dalam pembangunan?
Kementerian Keuangan menyebutkan sejak 2013, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) diterbitkan untuk pembiayaan proyek infrastruktur yaitu project financing sukuk.
Total project financing sukuk 2013-2020 tercatat Rp175,37 triliun, dengan 4.246 proyek di 34 provinsi.
Sementara itu akumulasi penerbitan SBSN sampai 17 Februari 2022 tercatat Rp1.952,77 triliun, dengan outstanding SBSN per 17 Februari 2022 senilai Rp1.120,09 triliun.
Proyek Dibiayai Sukuk Negara
Berikut sejumlah proyek yang dibiayai dari penerbitan Sukuk Negara, antara lain:
1. Jalan dan jembatan sebanyak 576 proyek senilai Rp61,09 triliun.
2. Sumber daya air sebanyak 576 proyek senilai Rp61,09 triliun.
3. Universitas sebanyak 47 proyek senilai Rp3,91 triliun.
4. Pendidikan vokasi 29 proyek senilai Rp1,89 triliun.
5. Haji dan umrah 226 proyek senilai Rp3,36 triliun.
6. KUA 1.352 proyek senilai Rp1,81 triliun.
7. Madrasah & UIN 937 proyek senilai Rp12,82 triliun.
8. Produk halal 1 proyek senilai Rp148,9 miliar.
9. Pertanian 6 proyek senilai Rp206,1 miliar.
10. BMKG 1 proyek senilai Rp144,9 miliar.
11. Terminal 22 proyek senilai Rp993,7 miliar.
12. Sarana KA 53 proyek senilai Rp45,78 triliun.
13. SDM 1 proyek senilai Rp60 miliar.
14. Bandar udara 29 proyek senilai Rp4,13 triliun.
15. Pelabuhan 24 proyek senilai Rp1,26 triliun.
16. Lab 21 proyek senilai Rp3,02 triliun.
17. Taman nasional 23 proyek senilai Rp498,6 miliar. (*)