JAKARTA - Universal Music Group (UMG) telah menangguhkan semua operasinya di Rusia dan menutup kantornya di negara itu.
Staf UMG akan terus menerima gaji mereka untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Dikutip dari Variety, untuk aktivitas rekaman sebagian besar artis akan ditunda.
"Segera berlaku, kami menangguhkan semua operasi di Rusia dan menutup kantor kami di sana," kata Universal Music Group dalam sebuah pernyataan.
“Kami mendesak diakhirinya kekerasan di Ukraina sesegera mungkin. Kami mematuhi sanksi internasional dan, bersama dengan karyawan dan artis kami, telah bekerja dengan kelompok dari berbagai negara (termasuk AS, Inggris, Polandia, Slovakia, Jerman, Republik Ceko, dan Hongaria) untuk mendukung upaya bantuan kemanusiaan untuk membawa bantuan mendesak kepada para pengungsi di wilayah tersebut.”
Pekan lalu, banyak bisnis musik mengumumkan bahwa mereka memutuskan hubungan dengan Rusia.
Live Nation telah berhenti mempromosikan konser atau melakukan bisnis apa pun di negara itu.
Kemudian Spotify mengumumkan rencana untuk menutup kantornya di Rusia tanpa batas waktu, dan European Broadcasting Union melarang Rusia dari Eurovision Song Contest 2022.
Beberapa artis telah memprotes invasi Rusia ke Ukraina dengan membatalkan konser di negara itu juga, termasuk Green Day, HEALTH, Nick Cave, dan rapper Rusia Oxxxymiron yang membatalkan enam konser meski tiket telah terjual habis.
Aktivis lama dan salah satu pendiri Pussy Riot Nadya Tolokonnikova juga menjual NFT untuk mengumpulkan dana bagi kelompok sipil Ukraina. (*)