JAKARTA - Bibirnya cemberut sempurna, lehernya panjang dan rapi, dan para juri yakin bahwa tidak ada botox yang terlibat saat mereka memberikan hadiah uang tunai terbesar Qatar untuk kontes kecantikan unta di depan penonton yang antusias.
Ratusan penonton, yang berduyun-duyun ke gurun terpencil dengan Land Cruiser dan Jeep, melemparkan syal mereka dalam perayaan ketika hewan bernama Mangiah Ghufran, dinyatakan sebagai pemenang hadiah utama satu juta riyal atau sekitar Rp 3,9 miliar di Festival Unta Qatar yang pertama, pada Selasa 8 Maret 2022.
Hewan itu mondar-mandir dengan gugup di paddock ketika pemiliknya Fahed Farj Algufrani mengumpulkan cek dan menceritakan bahwa dibutuhkan “bertahun-tahun” untuk mempersiapkan hewan pemenang hadiah itu.
Festival sebelumnya lebih bersifat lokal tetapi sekarang Qatar mengizinkan unta dari seluruh wilayah, menarik peternak dari Kuwait, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab dengan hadiah jutaan dolar yang dipertaruhkan.
Penyelenggara waspada setelah festival baru-baru ini di Arab Saudi, di mana 43 unta didiskualifikasi setelah ditemukan mereka diberi obat tambahan untuk membuat bibir mereka lebih terkulai dan punuk mereka lebih indah, menurut media resmi.
“Pekerjaan telah dilakukan untuk memerangi gangguan, yang merupakan penggunaan Botox dan pengisi dan hal-hal lain,” kata Hamad Jaber Al-Athba, kepala penyelenggara festival.
“Kami memiliki staf dokter hewan profesional dan peralatan canggih dan kami bekerja untuk memerangi gangguan dan membatasi penyebaran bahan kosmetik,” katanya kepada AFP. Unta-unta itu menjalani pemeriksaan sinar-X dan pemantauan lainnya.
“Korupsi diperangi dengan serius di Festival Unta Qatar.” Untuk memilih pemenang, juri melihat “ukuran dan keindahan” kepala, panjang leher dan posisi punuk unta. “Ini adalah poin yang paling penting,” kata Al-Athba.
Untuk unta hitam ukuran kepalanya bisa menjadi pemecah masalah, tetapi untuk unta putih, konsistensi warna penting.
Pihak berwenang di Qatar dan tetangganya berusaha untuk memberikan penghargaan yang lebih tinggi saat mereka bersaing dengan acara besar seperti Piala Dunia sepak bola dan grand prix Formula Satu. Al Athba mengatakan festival itu sukses, menarik populasi perkotaan Qatar yang terus bertambah serta Badui yang tinggal di gurun.