JAKARTA - Berkat penampilannya yang cemerlang sebagai Tammy Faye Messner di film The Eyes of Tammy Faye, Jessica Chastain meraih predikat Artis Terbaik atau Best Actress di ajang Piala Oscar 2022.
Keberhasilan ini sudah diprediksi sebelumnya lantaran Jessica Chastain juga meraih kategori yang sama di ajang Critics` Choice Awards dan SAG Awards beberapa waktu lalu.
"Kita telah melalui banyak trauma entah karena isolasi atau merasa kesepian akibat pandemi. Sebagai bagian dari komunitas LGBT yang banyak mengalami berbagai hal, mulai dari kekerasan dan lainnya, saya begitu terinspirasi dari sosok Tammy Faye," kata Jessica Chastain di atas panggung Academy Awards ke-94 yang digelar di Dolby Theatre, Hollywood, Los Angeles, Minggu (27/3/2022) malam waktu setempat.
Jessica Chastain mengungkapkan, ia tak mungkin bisa berdiri di atas panggung Piala Oscar 2022 selain karena pengaruh banyak orang.
"Bagi kalian yang merasa kesepian, sadari bahwa kami mencintai kalian tanpa syarat, kalian unik," lanjutnya.
Jessica Chastain mengalahkan empat pesaing lainnya sesama nomine Best Actress.
Mereka adalah Olivia Colman untuk film The Lost Daughter, Penelope Cruz untuk Parallel Mothers, Nicole Kidman untuk Being the Ricardos, dan Kristen Stewart untuk Spencer.
Ini merupakan kemenangan pertama Jessica Chastain sebagai aktris terbaik Academy Awards.
Ia pernah dinominasikan untuk kategori yang sama dalam film Zero Dark Thirty namun belum berhasil merebut piala tersebut.
Film The Eyes of Tammy Faye merupakan film biopik yang disutradarai oleh Michael Showalter dan ditulis oleh Abe Sylvia.
Film tersebut diangkat berdasarkan dokumenter tahun 2000 berjudul sama karya Fenton Bailey dan Randy Barbato.
Selain Jessica Chastain, The Eyes of Tammy Faye dibintangi oleh Andrew Garfield, Cherry Jones, dan Vincent D`Onofrio.
The Eyes of Tammy Faye berkisah tentang Tamara Faye LaValley, perempuan dari Minnesota, AS, yang jatuh cinta dengan teman kampusnya, Jim Bakker.
Keduanya pun menikah, tapi tidak mendapatkan restu dari ibunya.
Tammy dan Jim memutuskan untuk keluar kuliah dan ingin keliling Amerika memberikan kotbah kepada kaum Kristiani yang mencari inspirasi dan rasa kasih.
Jim yang bertugas untuk berkhotbah, sedangkan Tammy bernyanyi.
Pada suatu hari, kegiatan Tammy dan Jim ini mendapatkan perhatian dari Pat Robertson dari saluran TBN. Ia menawarkan sebuah slot kepada keduanya di saluran TV tersebut, dan terciptalah acara yang bertajuk Jim and Tammy. (*)