JAKARTA - Paus Fransiskus pada hari Jumat meminta maaf kepada perwakilan masyarakat adat Kanada atas pelanggaran yang diderita oleh para siswa sekolah perumahan yang dikelola gereja di Kanada, media lokal melaporkan pada hari Jumat.
“Saya meminta pengampunan dari Tuhan atas perilaku tercela yang dilakukan oleh beberapa anggota Gereja ini,” kata Paus Fransiskus kepada audiensi dengan para uskup pribumi dan Kanada, kantor berita Italia ANSA melaporkan.
“Saya sangat sedih, saya bergabung dengan para uskup Kanada untuk meminta maaf kepada Anda,” kata Paus seperti dikutip dari agensi tersebut.
Paus juga mengumumkan kunjungan mendatang ke Kanada. “Sampai jumpa di Kanada di mana saya akan dapat mengungkapkan kedekatan saya dengan lebih baik kepada Anda.”
Pertemuan tiga kelompok pribumi - Majelis Bangsa Pertama, Metis, dan Inuit - dengan paus dijadwalkan pada Desember 2021 tetapi dibatalkan karena varian omicron yang muncul dari virus corona.
Kelompok-kelompok tersebut memiliki tujuan yang sama: untuk mendapatkan permintaan maaf kepausan atas peran Gereja Katolik dalam menjalankan Sekolah Perumahan India yang terkenal sejak tahun 1820-an hingga 1990-an ketika 139 sekolah terakhir ditutup.
Sekitar 150.000 siswa dikirim ke sekolah, terkadang diambil dari keluarga mereka dengan paksa untuk menghapus budaya asli.
Sekitar 4.500 siswa tewas sementara beberapa lainnya menjadi sasaran kekerasan fisik, seksual, dan psikologis.
Lebih dari 1.800 kuburan tak bertanda telah diidentifikasi di berbagai lokasi sekolah perumahan di seluruh Kanada.
Sekitar 60% dijalankan oleh Gereja Katolik dan sisanya oleh gereja-gereja Kristen lainnya.
Permintaan maaf telah dibuat oleh berbagai individu dan kelompok yang mewakili Gereja Katolik tetapi pernyataan Fransiskus hari ini adalah yang pertama oleh seorang paus.