• News

Dikritik China, Taiwan Mengklaim Bantuan ke Ukraina Bukan Manipulasi Politik

Yati Maulana | Sabtu, 02/04/2022 10:05 WIB
Dikritik China, Taiwan Mengklaim Bantuan ke Ukraina Bukan Manipulasi Politik Taiwan menggalang dana dan memberi bantuan kepada Ukraina dan dikritik China. Foto: Reuters

JAKARTA - Menteri luar negeri Taiwan pada hari Jumat dengan keras menolak kritik China terhadap upaya bantuannya untuk Ukraina dengan mengatakan bahwa bantuan itu datang "dari hati kami" dan bukan merupakan latihan manipulasi politik.

Pemerintah China bulan lalu menggambarkan bantuan kemanusiaan Taiwan untuk Ukraina dan sanksi terhadap Rusia sebagai "mengambil keuntungan dari kesulitan orang lain", setelah pulau itu mengumumkan mengirimkan dana yang disumbangkan oleh masyarakat untuk pengungsi.

Perang di Ukraina telah mengumpulkan simpati luas di Taiwan, dengan banyak yang melihat persamaan antara invasi Rusia - yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus - dan tekanan militer dari China, yang memandang pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri.

Berbicara di sebuah acara di Taipei yang merinci sumbangan, Menteri Luar Negeri Joseph Wu mengatakan pihak berwenang China mengkritik Taiwan tidak peduli apa yang dilakukannya.

Wu, yang mendapat tepuk tangan dari hadirin yang termasuk diplomat senior Ukraina dan Eropa di Taiwan, mengutip seorang diplomat AS yang tidak disebutkan namanya yang sebelumnya berbasis di Taiwan mengatakan kepadanya: "Anda harus melakukan sesuatu yang benar ketika pemerintah China marah".

"Bagi orang-orang yang tinggal di Taiwan, curahan dukungan kepada rakyat Ukraina dan pemerintah Ukraina adalah spontan, alami dan asli," katanya. "Itu berasal dari hati kita; itu bukan manipulasi politik."

China tidak mengutuk invasi Rusia, tidak seperti pemerintah Taiwan yang juga bergabung dengan sanksi yang dipimpin Barat terhadap Moskow. Wu mengatakan Rusia membunuh orang tak bersalah tanpa pandang bulu. "Perilaku seperti ini harus dikutuk," katanya.

Taiwan telah menyumbangkan $ 20 juta untuk pengungsi, sebagian besar dikumpulkan dari masyarakat, dan merencanakan pencairan $ 12 juta lebih lanjut.

China hanya mengumumkan bantuan kemanusiaan sebesar 15 juta yuan ($2,37 juta) untuk Ukraina, melalui Palang Merah China.

Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Ukraina, tetapi Wu mengatakan pemerintah Ukraina telah menyatakan penghargaannya. "Kami ingin mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan, tetapi saat ini kami akan fokus pada bagaimana membantu rakyat Ukraina."