JAKARTA - Tim penyelam militer Turki dengan aman telah meledakkan ranjau angkatan laut terapung di Laut Hitam. Menurrut kementerian pertahanan pada Rabu, ini adalah ranjau ketiga yang ditemukan di perairannya sejak perang Ukraina.
Ukraina dan Rusia telah menuduh satu sama lain meletakkan ranjau di Laut Hitam, dan pada akhir Maret, tim penyelam militer Turki dan Rumania menjinakkan ranjau liar di perairan mereka.
Anggota NATO Turki berbatasan dengan Laut Hitam, seperti halnya Rusia dan Ukraina, yang diserbu Moskow pada 24 Februari dalam apa yang digambarkannya sebagai "operasi militer khusus".
Laut Hitam digunakan untuk pengiriman biji-bijian, minyak dan produk minyak. Perairannya dibagi oleh Bulgaria, Georgia, Rumania, dan Turki, serta Ukraina dan Rusia.
Laut Hitam menghubungkan ke Marmara dan laut Mediterania melalui selat Bosphorus, yang mengalir melalui jantung Istanbul, kota terbesar di Turki dengan 16 juta penduduk.
Tambang nyasar menimbulkan risiko bagi kapal yang melewati Bosphorus dan dapat menyebabkan kerusakan jika menabrak kapal, terutama kapal minyak mentah.
Pejabat kelautan mengatakan risiko menemukan ranjau terapung di rute pelayaran utama Laut Hitam menambah bahaya bagi kapal dagang di wilayah tersebut, dan pemerintah harus memastikan perjalanan yang aman untuk menjaga rantai pasokan tetap berjalan.