• Gaya Hidup

Kue Pancong Jajanan Jadul Khas Betawi, Asal Usul Nama Ternyata Punya Singkatan Unik

Tri Umardini | Sabtu, 16/04/2022 06:11 WIB
Kue Pancong Jajanan Jadul Khas Betawi, Asal Usul Nama Ternyata Punya Singkatan Unik Kue Pancong kuliner khas Betawi. (FOTO: KAMPUNG KALENG)

JAKARTA - Kue Pancong merupakan jajanan jadul khas Betawi. Berbentuk setengah lingkaran,

dibuat dari santan, tepung besar, kelapa, dan garam.

Gurih-gurih asin dari santan, apalagi ditambah dengan potongan kelapa, dan taburan gula pasir di atasnya, benar-benar menggoda.

Konon jajanan tradisional ini awalnya berasal dari Jakarta. Di beberapa daerah di Indonesia, kue ini memiliki beberapa nama berbeda.

Di Bandung kue ini disebut kue Bandros, sedangkan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, kue ini lebih dikenal dengan nama Serabi Rangin, dan di Bali dinamai Haluman.

Rasa Kue Pancong benar-benar bikin ketagihan. Paling pas menikmatinya saat hangat-hangat baru matang, rasa gurih dengan sedikit rasa manis yang menggoda.

Kulit luarnya yang crispy tapi lembut dan agak creamy di dalamnya membuat Kue Pancong tidak bisa dilupakan rasanya.

Kue jajanan jadul ini biasanya ditemui di pinggir-pinggir jalan.

Namun seiring perkembangan zaman, Kue Pancong kembali dihadirkan dalam tampilan baru.

Di Jakarta misalnya, ada sejumlah kafe yang membuat Kue Pancong zaman now yang disajikan dengan beragam topping dan dengan berbagai tingkat kematangan, seperti kue dengan topping cokelat keju atau kue rainbow yang berwarna-warni.

Menilik ke belakang dari mana nama Kue Pancong berasal, melansir Kabarsidia.com, banyak versi yang menyebutkan asal muasal nama kue ini.

Ada yang menyebut bahwa kata “pancong” adalah bahasa asli Betawi.

Ada juga yang menyebut bahwa kata “pancong” adalah singkatan dari “pantatnya dicongkel”.

Hal ini masuk akal, sebab dalam proses pembuatannya, pedagang akan menggunakan tongkat besi berbentuk kail untuk mencongkel dan mengangkat kue yang sudah matang.

Resep Membuat Kue Pancong

Bahan-Bahan:

250 gram tepung beras
250 gram kelapa setengah tua, parut memanjang
700 ml santan kelapa
5 sdm gula pasir
1 sdt garam

Cara Membuat

1. Campur tepung beras, gula, garam, dan kelapa parut.

2. Tuang santan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk.

3. Panaskan cetakan, olesi dengan minyak.

4. Tuang adonan ke dalam cetakan. Masak dengan api kecil dan tutup selama kurang lebih 10 menit.

5. Masak dengan api sedang selama 3 menit hingga bagian luarnya garing dan kecokelatan.

6. Balik Kue Pancong. Masak tanpa ditutup dengan api kecil selama 3 menit. Angkat dan sajikan dengan taburan gula pasir. (*)