• Oase

Kisah Nabi Syam`un Al Ghozi dan Keisimewaan Lailatul Qadar

Rizki Ramadhani | Kamis, 21/04/2022 11:01 WIB
Kisah Nabi Syam`un Al Ghozi dan Keisimewaan Lailatul Qadar Ilustrasi (foto: jernih)

JAKARTA - Al-Qur’an merupakan petunjuk kehidupan manusia. Karenanya kaum muslim perlu mempelajari dan memahami kandungan firman Allah Ta’ala, termasuk memahami penyebab diturunkannya setiap ayat tersebut (Asbabun Nuzul), untuk memudahkan dan memahami kandungan maknanya.

Demikian pula dengan surah Al-Qadr, yang erat kaitannya dengan kisah yang disabdakan Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wa Sallam kepada para sahabatnya saat bulan Ramadan tentang seorang nabi dari Bani Israil, bernama Syam`un Al Ghozi  ‘Alaihis Salam (ada juga yang menyebut Nabi Sya`mun Al Ghozi)

Syam`un al-Ghazi

Artikel ini telah tayang di jateng.inews.id dengan judul " Kisah Nabi Syam`un al-Ghazi yang Dikaruniai Kekuatan Super ", Klik untuk baca: https://jateng.inews.id/berita/kisah-nabi-syamun-al-ghazi-yang-dikaruniai-kekuatan-super.


Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps.

Syam`un Al Ghozi merupakan Nabi keturunan Bani Israil yang diutus di tanah Romawi. Beliau memiliki rambut panjang sampai ke kaki, dan diberi mukjizat kekuatan tiada tara, hingga tidak ada yang dapat mengalahkan Nabi Syam`un Al Ghozi dan pedang yang dimilikinya.

Namun, Nabi Syam`un Al Ghozi dikhianati isterinya yang tamak, dengan cara diikat hingga tidak berdaya, kemudian disiksa dan disakiti oleh kaum kafir. Kedua telinga, bibir, tangan dan kaki dilukai, juga kedua matanya dibutakan.

Di saat penyiksaan hebat tersebut, Allah Yang Maha Kuat mengabulkan doa Nabi Syam`un Al Ghozi. Dalam waktu sekejap, putuslah rambut yang membelenggu badan beliau. Tiang untuk mengikatnyapun dirobohkan. Selanjutnya, Nabi Syam`un Al Ghozi memberantas semua orang kafir yang ada di situ dan tempat itu pun dihancurkan.

Kemudian, Allah`Azza Wa Jalla menyembuhkan luka dan mengembalikan penglihatannya. Setelah peristiwa tersebut Nabi Syam`un Al Ghozi bersumpah kepada Allah SWT akan menebus semua dosanya dengan beribadah di malam hingga pagi hari, serta berjuang melawan musuh dan menumpas kekafiran setiap harinya selama 1.000 bulan tanpa henti.

Selama itu pulalah konon beliau tidak pernah sekalipun meletakkan pedangnya.

Dengan ijin Allah Subhanahu Wa Ta`ala, Rasulullah SAW diperlihatkan kelak di hari akhir, ketika seluruh manusia dikumpulkan di padang mahsyar, akan ada seorang Nabi yang membawa pedang dan tidak mempunyai pengikut. Namun beliau akan masuk ke dalam surga. Beliau adalah Nabi Syam`un Al Ghozi.

Setelah Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wa Sallam selesai berkisah yang membuat para sahabat Radhiyallahu `Anhu Jami’an menjadi terharu dan kagum atas ketangguhan Nabi Sya’mun Al Ghozi  ‘Alaihis Salam dalam berjuang di jalan Allah Ta’ala, kemudian Allah Subhanahu Wa Ta`ala menyuruh Malaikat Jibril  ‘Alaihis Salam datang dan menurunkan surah Al-Qadr ayat 1-5.

Lebih lanjut, ketangguhan Nabi Syam`un Al Ghozi juga disebutkan dalam hadis qudsi-Nya, “Malam Lailatul Qadar masihlah lebih baik daripada seribu bulan yang dilakukan lelaki Bani Israil tersebut. Dimana ia tidak pernah meletakkan senjatanya.” (Tafsir Mujahid, hlm. 740).

Secara bahasa, Al-Qadr berarti mulia. Surah Al-Qadr ini memiliki kandungan makna bahwasanya sesungguhnya Allah telah menurunkan Al-Qur`an pada malam Qadar. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Itulah kenapa Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wa Sallam berpesan kepada para sahabatnya untuk beribadah dan mencari berkah saat Lailatul Qadar.

Demikian Asbabun Nuzul dari surah Al-Qadr dengan sekelumit kisah Nabi Syam`un Al Ghozi ‘Alaihis Salam.

Semoga yang singkat ini dapat menginspirasi kita untuk lebih semangat beramal shaleh, terutama pada fase 10 hari terakhir bulan Ramadan ini. (Kontributor : Dicky Dewata)