JAKARTA - Indonesia akan efektif melarang ekspor minyak sawit mulai 28 April hingga pemberitahuan lebih lanjut, setelah Presiden Joko Widodo pada Jumat mengumumkan penghentian pengiriman minyak goreng dan bahan bakunya untuk mengendalikan lonjakan harga domestik.
Dalam siaran video, Jokowi, sapaan akrab presiden, mengatakan kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan ketersediaan produk pangan di dalam negeri. “Saya akan memantau dan mengevaluasi penerapan kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng di pasar domestik menjadi melimpah dan terjangkau,” ujarnya.
Soyoil berjangka AS melonjak lebih dari 3 persen ke rekor tertinggi 84,03 sen per pon setelah Indonesia mengumumkan larangan tersebut.
Langkah ini akan merugikan konsumen tidak hanya di pembeli terbesar India tetapi secara global, karena kelapa sawit adalah minyak yang paling banyak dikonsumsi di dunia, Atul Chaturvedi, presiden badan perdagangan Asosiasi Ekstraktor Pelarut India (SEA), mengatakan kepada Reuters. "Langkah ini agak disayangkan dan sama sekali tidak terduga," katanya.
Harga minyak sawit mentah dunia, yang digunakan Indonesia untuk minyak goreng, telah melonjak ke level tertinggi dalam sejarah tahun ini di tengah meningkatnya permintaan dan lemahnya output dari produsen utama Indonesia dan Malaysia, ditambah langkah sebelumnya oleh Indonesia untuk membatasi ekspor minyak sawit pada Januari yang kemudian diangkat pada bulan Maret.
Sementara itu, pasar minyak nabati global juga telah diguncang tahun ini oleh invasi Rusia ke Ukraina, yang memotong pengiriman minyak bunga matahari dari wilayah tersebut. Laut Hitam menyumbang 76 persen dari ekspor minyak matahari dunia dan pengiriman komersial dari wilayah tersebut telah sangat terpengaruh sejak pasukan Rusia memasuki Ukraina pada bulan Februari.
"Pihak atas akan membatasi harga minyak nabati sekarang. Pembeli mengandalkan minyak kelapa sawit setelah pasokan minyak matahari turun karena perang Ukraina," kata dealer perusahaan perdagangan global yang berbasis di Mumbai. "Sekarang mereka (pembeli) tidak punya pilihan karena pasokan kedelai juga terbatas."
Indonesia menyumbang lebih dari setengah pasokan minyak sawit global. Indonesia sejak 2018 menghentikan penerbitan izin baru untuk perkebunan kelapa sawit, yang sering disalahkan atas deforestasi dan perusakan habitat hewan langka seperti orangutan.
Gabungan Industri Kelapa Sawit GAPKI mengatakan sedang rapat terkait pengumuman presiden tersebut. "Sebagai warga negara, kami mematuhi keputusan presiden," kata juru bicara GAPKI melalui pesan singkat.
Di Indonesia, harga eceran minyak goreng rata-rata di Rp 26.436 ($1,84) per liter, naik lebih dari 40 persen sepanjang tahun ini. Di beberapa provinsi di seluruh negeri, harga hampir dua kali lipat dalam sebulan terakhir saja, menurut halaman pemantauan harga.
Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di beberapa kota di Indonesia akhir-akhir ini terjadi akibat tingginya harga minyak goreng.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan batas Rp 14.000 per liter untuk minyak goreng curah, tetapi data Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa itu dijual lebih dari Rp 18.000 bulan ini.
Investigasi pemerintah sedang dilakukan terhadap dugaan korupsi dalam masalah izin ekspor yang dicari.