JAKARTA - Heat Stroke atau serangan panas adalah suatu bentuk hipertermia atau penyakit yang berhubungan dengan panas.
Heat Stroke ditandai dengan peningkatan suhu tubuh yang tidak normal serta gejala fisik yang menyertainya termasuk perubahan fungsi sistem saraf.
Tidak seperti kelelahan akibat panas, bentuk hipertermia lain yang tidak terlalu parah, Heat Stroke adalah keadaan darurat medis yang seringkali berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Seperti dikutip dari Medicine Net, tubuh secara normal menghasilkan panas sebagai hasil metabolisme dan biasanya mampu menghilangkan panas dengan radiasi panas melalui kulit atau dengan penguapan keringat.
Namun, dalam panas yang ekstrem, kelembapan tinggi, atau aktivitas fisik yang berat di bawah matahari, tubuh mungkin tidak dapat menghilangkan panas secara memadai dan suhu tubuh naik hingga 41,1 C atau lebih tinggi.
Penyebab lain dari Heat Stroke adalah dehidrasi. Orang yang mengalami dehidrasi mungkin tidak dapat berkeringat cukup cepat untuk membuang panas, yang menyebabkan suhu tubuh meningkat.
Adapun individu yang paling rentan (berisiko) terhadap Heat Stroke adalah bayi, orangtua, atlet, dan orang yang bekerja di luar ruangan.
Dilansir dari WebMD, gejala Heat Stroke yang khas adalah suhu inti tubuh di atas 41 C.
Selain itu, pingsan juga merupakan tanda pertama Heat Stroke.
Berikut adalah gejala Heat Stroke lainnya:
1. Sakit kepala berdenyut
2. Pusing
3. Kurang berkeringat meskipun panas
4. Kulit merah, panas, dan kering
5. Kelemahan atau kram otot
6. Mual dan muntah
7. Detak jantung yang cepat
8. Napas cepat dan dangkal
9. Perubahan perilaku seperti kebingungan, disorientasi, atau terhuyung-huyung
10. Kejang
11. Pingsan
Risiko untuk mengalami komplikasi serius, termasuk kematian, dapat meningkat jika pengobatan semakin lama tertunda.
Pencegahan Heat Stroke
Dilansir dari Healthline, salah satu cara utama untuk mencegah penyakit yang berhubungan dengan panas, seperti heat stroke, adalah dengan menjaga suhu tubuh tetap dingin.
Ini sangat penting ketika sedang bekerja atau melakukan aktivitas di luar ruangan.
Berikut adalah beberapa tips mencegah heat stroke:
1. Tetap terhidrasi
Minumlah dua hingga empat gelas air setiap jamnya saat melakukan aktivitas di luar ruangan.
Tubuh membutuhkan lebih banyak air daripada biasanya saat bekerja di lingkungan yang panas karena tubuh akan kehilangan lebih banyak cairan melalui keringat.
2. Hindari alkohol atau minuman berkafein
Hindari konsumsi alkohol atau minuman berkafein jika sedang melakukan aktivitas berat, terutama saat cuaca panas.
3. Pakai pakaian yang longgar
Kenakan pakaian berwarna terang, longgar, dan ringan saat melakukan aktivitas di luar ruangan yang panas. Jangan lupa untuk mengenakan topi bertepi lebar yang menjauhkan sinar matahari dari wajah.
4. Mandi air dingin
Mandi air dingin di hari yang panas dapat membantu mendinginkan tubuh.
5. Jangan meninggalkan orang di dalam mobil tertutup
Jangan pernah meninggalkan anak-anak, bayi, orang dewasa, atau hewan peliharaan di dalam mobil yang tertutup dan diparkir. Suhu di dalam mobil tertutup bisa menjadi sangat panas, bahkan jika suhu di luar tidak terlalu panas. (*)