JAKARTA - Presiden AS Joe Biden pada hari Selasa menyebut penembakan massal di sebuah supermarket di negara bagian New York sebagai "terorisme domestik."
"Apa yang terjadi di sini sangat sederhana; terorisme, terorisme domestik," kata Biden pada konferensi pers di Buffalo di mana seorang pria bersenjata menewaskan sedikitnya 10 orang Sabtu dalam serangan bermotif rasial.
"Kekerasan yang ditimbulkan dalam pelayanan kebencian dan kehausan yang kejam akan kekuasaan yang mendefinisikan satu kelompok orang secara inheren lebih rendah daripada kelompok lain."
Pernyataannya itu disampaikan usai bertemu dengan keluarga korban penembakan di Supermarket Tops. Biden mengingat penembakan massal di Charleston, Carolina Selatan, El Paso, Texas dan Pittsburgh, Pennsylvania.
"Tahun lalu di Atlanta, minggu ini di Dallas, Texas, dan sekarang di Buffalo, New York. Supremasi kulit putih adalah racun. Itu racun yang mengalir di tubuh politik kita," katanya.
"Ideologi supremasi kulit putih tidak memiliki tempat di Amerika," kata Biden. "Di Amerika, kejahatan tidak akan menang. Saya berjanji. Kebencian tidak akan menang, dan supremasi kulit putih tidak akan menjadi keputusan terakhir."
Penegak hukum mengatakan Senin bahwa pria bersenjata itu berusaha melewati kota untuk membunuh orang kulit hitam lainnya.
Payton Gendron, tersangka pria bersenjata, mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin "pergi dari sini dan terus mengemudi di Jefferson Ave. mencari untuk `menembak lebih banyak orang kulit hitam,` seperti yang dia katakan, dan bahkan mungkin pergi ke lokasi toko lain," Polisi Buffalo Komisaris Joseph Gramaglia mengatakan kepada ABC News.