JAKARTA - Hari Penjepit Kertas diperingati setiap tanggal 29 Mei. Loh ada ya? Pernah tahu nggak kalau ternyata penjepit kertas juga punya perayaan sendiri?
Ternyata memang ada. Lantas bagaimana penjepit kertas bisa memiliki hari peringatan sendiri?
Penjepit kertas atau Paperclip, dalam berbagai bentuk dan ukuran, telah ada selama kurang dari dua abad sekarang.
Seperti dilansir nationaltoday, paten pertama untuk penjepit kertas, yakni klip kertas kawat bengkok diberikan kepada Samuel B. Fay pada tahun 1967, di Amerika Serikat.
Tujuan awalnya adalah menggunakannya untuk menempelkan tiket pada kain.
Namun, penggunaannya untuk menyatukan kertas dengan cepat menjadi jelas.
Sejak itu, 50 orang lainnya juga menerima paten untuk klip kertas versi mereka, yang paling terkenal adalah Earlman J. Wright pada tahun 1877 dan kemudian Johan Vaaler pada tahun 1901.
Desain klip permata dari penjepit kertas adalah apa yang kita kenal sekarang, meskipun namanya mungkin tidak asing.
Ini diproduksi secara massal di Inggris pada awal 1870-an oleh Perusahaan Manufaktur Permata tetapi tidak pernah dipatenkan, meskipun itu adalah desain yang paling umum, yang digunakan hingga hari ini.
Baru pada tahun 1904 Cushman & Denison mendaftarkan merek dagang untuk Klip Permata.
Tapi, kembali ke kontroversi, cerita kita dapat ditelusuri kembali ke pendudukan Jerman di Norwegia (dari 1940 hingga 1945), selama Perang Dunia II.
Karena desain penjepit kertas Johan Vaaler, itu (dan masih) keliru diyakini di negara asalnya Norwegia bahwa ia adalah penemu penjepit kertas.
Oleh karena itu, pada tahun 1940, selama pendudukan Jerman di Norwegia, mahasiswa Universitas Oslo mulai memakai penjepit kertas sebagai simbol perlawanan, persatuan, dan kebanggaan nasional tanpa kekerasan.
Logika di balik pemilihan penjepit kertas adalah karena mengikat sesuatu, oleh karena itu masuk akal untuk menggunakannya sebagai simbol persatuan.
Tahun 2015 adalah awal dari Hari Penjepit Kertas, dan sejak itu diperingati setiap tahun. (*)