• Gaya Hidup

Novel Funiculi Funicula Karya Toshikazu Kawaguchi, Time Travel dari Kafe Tua

Tri Umardini | Jum'at, 03/06/2022 12:30 WIB
Novel Funiculi Funicula Karya Toshikazu Kawaguchi, Time Travel dari Kafe Tua Buku Funiculi Funicula karya Toshikazu Kawaguchi (Sumber foto: The Japan Times)

JAKARTA - Buku Funiculi Funicula merupakan karya penulis Jepang Toshikazu Kawaguchi.

Buku ini berisi empat bagian cerita pendek dari kisah pengunjung kafe kecil tua di gang kota Tokyo yang ingin melakukan time travel.

Dari seorang wanita muda, seorang perawat, seorang kakak, hingga seorang ibu yang ingin memperbaiki semua kesalahan dan penyesalan yang terjadi di masa lalunya.

Kafe ini memiliki satu tempat yang mampu membawa mereka ke masa lalu.

Tapi sang pelayan yang bernama Kazu selalu mengingatkan bahwa saat menjelajahi waktu, tidak ada yang bisa benar-benar berubah jika garis takdir sudah berjalan dengan sendirinya.

Melakukan time travel di kafe ini pun tak semudah itu, karena mereka harus selalu duduk di tempat yang sudah ditentukan, harus menghabiskan kopinya sebelum menjadi dingin, serta sederet aturan lainnya yang jika tidak diikuti, akan terjebak selamanya dan tak bisa kembali.

Novel yang berasal dari sebuah pementasan drama ini memiliki pesan mendalam tentang arti hidup setelah kehilangan.

Masa lalu tidak bisa diubah, tapi kita bisa berusaha memiliki masa depan yang baik saat kita selalu berusaha menjalani hidup dengan baik.

Kafe Funiculi Funicula dimiliki oleh sepasang suami istri, Kei dan Nagare, kafe yang sangat tenang ini setiap harinya menyajikan kopi, melayani pelanggan, dan dibantu oleh sepupunya Nagare, yaitu Kazu.

Ia bukan sekadar melayani, tapi ia juga yang membawa orang-orang untuk memulai perjalanan kembali ke masa lalu.

Kisah ini awalnya berasal dari cerita pementasan drama (teater) yang dibuat oleh Toshikazu Kawaguchi.

Ada seorang editor yang menonton pementasan drama itu, merasakan hanyut dan benar-benar terharu hingga ia selesai menontonnya. Ia pun mengajak Kawaguchi untuk membuatnya menjadi buku (Sunmark.co.jp, 2015).

Drama ini juga memenangkan pujian serta penghargaan untuk Toshikaz Kawaguchi, sang penulis naskah. Yap, cerita ini pun akhirnya diadaptasi menjadi buku novel fiksi ilmiah dan fantasi di Jepang pada tahun 2015.


Buku ini cukup ringan untuk dibaca. Berisi 4 bagian cerita pendek dari masing-masing pengunjung yang ingin melakukan time travel.

Mereka melakukannya untuk bertemu orang-orang yang mereka cintai, entah untuk memperbaiki keadaan yang rusak sebelumnya, agar tidak kembali menyesali apa pun, atau sekadar ingin bertemu untuk sekali lagi.

Namun sayangnya, Kazu sudah mewanti sejak awal sebelum kopi dituangkan, bahwa mereka tidak dapat mengubah masa kini dari apa yang dilakukan saat menjelajahi waktu. Selain itu, ada beberapa aturan lain yang harus diikuti, yaitu:

Hanya bisa menemui orang yang pernah mengunjungi Kafe Funiculi Funicula.

Tidak dapat mengganti tempat dan jangan pernah meninggalkan kursi saat sedang menjelajahi waktu.

Tunggu sampai seorang pelanggan datang menemui dan duduk bersama.

Penjelajahan waktu dimulai ketika kopi dituangkan dan berakhir setelah kopi menjadi dingin.

Wajib habiskan kopi sebelum kopinya menjadi dingin.

Peraturan ketat itu tidak menjadi masalah dari orang-orang tersebut untuk kembali dan mengulang percakapan penting di masa lalu.

Pada bagian pertama, menceritakan seorang wanita yang ingin berbaikan dengan pacarnya dan mengobrol untuk terakhir kalinya.

Kedua, seorang perawat yang ingin membaca surat yang tak sempat diberikan suaminya yang sakit Alzheimer dan ingatan suaminya terkikis hari demi hari, begitu pula dengan si perawat.

Ketiga, seorang kakak yang ingin menemui adiknya kembali setelah mengalami kecelakaan.

Keempat, staf kafe yang juga seorang ibu, ia ingin bertemu anaknya yang mungkin saja takkan pernah dikenalnya.

Dari buku ini kita diajarkan tentang bagaimana menjalani hidup setelah kehilangan. Masa lalu tidak bisa diubah, tapi kita bisa memiliki masa depan sesuai hidup yang kita jalani.

Kohi Ga Samenai Uchi Ni atau Before the Coffee Gets Cold menjadi buku debut Kawaguchi Toshikaz dan sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.

Hal ini juga membawanya menjadi penulis buku terlaris Internasional pada tahun 2019.

Kesuksesan dari 4 cerita keajaiban yang menghangatkan hati di coffee shop ini juga menghasilkan film adaptasi yang berjudul sama pada tahun 2018.

Detail Buku

Judul: Funiculi Funicula
Pengarang: Toshikazu Kawaguchi
Harga: Rp 56.000
Jumlah Halaman: 224
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit: 21 Apr 2021
Berat: 0.16 kg
ISBN: 9786020651927
Lebar: 13.5 cm
Bahasa: Indonesia
Panjang: 20.0cm
(*)

FOLLOW US