JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Ogbeni Rauf Aregbesola, pada Kamis (9/6) mengatakan pihak berwenang Nigeria menduga kelompok pemberontak ISIS di Provinsi Afrika Barat (Islamic State West Africa Province- ISWAP) melakukan pembantaian di satu gereja Katolik pada Minggu (5/6), yang menewaskan 40 orang.
Dengan menggunakan senapan AK-47 dan bahan peledak, penyerang mengamuk dan membantai jemaat di Gereja Katolik St. Francis di Owo, Negara Bagian Ondo di Nigeria barat daya, Minggu, ketika berlangsung misa Pentakosta.
Para pelaku penyerangan lalu melarikan diri.
"Kami telah melihat jejak ISWAP dalam serangan mengerikan di Owo ini dan mengejar mereka. Agen-agen keamanan kami sedang mengejar mereka dan kami akan menyeret mereka ke pengadilan," kata Aregbesola kepada wartawan di ibu kota Abuja.
Pihak berwenang tidak memberi komentar tentang identitas atau motif para pembunuh.
ISWAP, yang umumnya aktif di wilayah timur laut Nigeria dan negara tetangganya, Chad, adalah satu dari dua kelompok pemberontak Islam besar yang telah saling berperang, selain memerangi militer Nigeria selama bertahun-tahun. Sudah ratusan ribu orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi akibat konflik yang berlangsung.
Negara Bagian Ondo jauh dari wilayah yang biasanya menjadi tempat operasi ISWAP.
Gubernur Ondo, Arakunrin Akeredolu, pada Kamis, mengatakan bahwa total 127 orang terimbas serangan di gereja itu. Dari jumlah tersebut, 40 meninggal, 61 masih berada di rumah sakit dan 26 korban lainnya telah diperbolehkan untuk pulang