JAKARTA - Sa`ad bin Abi Waqqas, juga dikenal sebagai Sa`ad bin Malik bin Wuhaib berasal dari bani Zuhrah dari Suku Quraisy. Wuhaib, kakeknya Sa`ad adalah paman Aminah binti Wahab, ibu Rasulullah ﷺ.
Malik merupakan paman dari Hamzah bin Abdul Muthalib dan Shafiyyah binti Abdul Muthalib, sehingga nasab Sa’ad terhormat dan mulia, juga sebagai paman Rasulullah ﷺ. Ibunya adalah Hamnah binti Sufyan bin Umayyah al-Akbar.
Sa`ad lahir di Mekah, 23 tahun sebelum hijrah, bertepatan 595 M. Sejak kecil, Sepupu Abdurrahman bin Auf رضي الله عنه ini gemar memanah dan membuat busur panah sendiri.
Sa’ad bin Abi Waqqash رضي الله عنه termasuk sahabat yang awal memeluk Islam ketika berusia 17 tahun.
Allah ﷻ menurunkan surah Luqman ayat 15 untuk membenarkan sikap Sa’ad bin Abi Waqqash yang tetap memilih Islam walau didesak ibunya untuk menyembah berhala.
Sa’ad bin Abi Waqqash رضي الله عنه adalah orang yang pertama kali dalam Islam memanah musuh di jalan Allah ﷻ. Inilah darah pertama yang ditumpahkan oleh umat Islam.
Sa’ad رضي الله عنه merupakan satu-satunya yang Rasulullah ﷺ pernah meminta sesuatu untuk beliau ﷺ dengan menyebutkan kata “tebusan” digabungkan dengan penyebutan nama ayah dan ibu beliau ﷺ, sebagaimana dalam sabda beliau ﷺ dalam perang Uhud, menyebabkan Sa’ad رضي الله عنه merasa sangat terhormat dengan motivasi Rasulullah ﷺ ini.
Berkat doa Rasulullah ﷺ yang meminta kepada Allah ﷻ, maka Sa’ad رضي الله عنه menjadi ksatria pemanah jitu yang hebat dan memiliki doa yang mustajab tidak tertolak. Sejak saat itu yang menjadi senjata Sa’ad رضي الله عنه dalam setiap peperangannya adalah “anak panah yang diberkahi” dan “doa yang selalu dikabulkan”.
Ksatria pemanah ini juga memiliki keistimewaan sebagai penunggang kuda yang berani di kalangan bangsa Arab. Kemuliaan selanjutnya, termasuk 10 orang yang dijamin masuk surga.
Pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq رضي الله عنه, Sa`ad bin Abi Waqqas turut dalam perang Riddah melawan orang-orang Badui yang ingin merebut kota Madinah.
Pada masa ‘Umar رضي الله عنه menjadi Amirul Mukminin, paman Rasulullah ﷺ ini ditugaskan memimpin perang Al-Qadisiyyah. Melaui Sa’ad, Allah ﷻ memberi kemanangan total kepada kaum muslimin.
Termasuk kemuliaan lainnya, sebagai bentuk pengakuan terhadap keilmuan dan kematangannya dengan ditetapkan sebagai salah seorang dari enam ahli syura.
Pemilik doa mustajab ini dikenal oleh Muslim Cina karena kunjungannya ke Tiongkok dan memperkenalkan Islam di sana pada tahun 650 atau 651, pada masa pemerintahan Kaisar Gaozong dari Tang. Sebuah masjid di Distrik Lalmonirhat Bangladesh juga telah ditemukan, yang konon dibangun sendiri pada tahun 648, dan diisebut dengan namanya sebagai masjid Abu Akkas.
Sa’ad bin Abi Waqqash رضي الله عنه wafat pada tahun 55 Hijriyah, bertepatan 674 M di Madinah dan dimakamkan di Baqi’ bersama kuburan para sahabat Nabi ﷺ. Beliau رضي الله عنه adalah kaum muhajirin yang paling akhir wafatnya.
Semoga Allah ﷻ meridhaimu ksatria pemanah jitu dan pemilik doa mustajab, Sa`ad bin Abi Waqqash رضي الله عنه.