JAKARTA – Hari Arafah dikatakan sebagai hari yang istimewa karena pada hari itu Allah Subhanahu wa Ta`ala membanggakan hamba-Nya yang berkumpul di Arafah kepada para malaikat. Di Arafah ini pula Allah SWT mengambil perjanjian tauhid dari seluruh anak keturunan Adam.
Kata arafah berarti mengetahui. Gunung Arafah juga disebut sebagai Jabal ar-Rahmah (Gunung Kasih Sayang). Penamaan Arafah sebagai nama gunung, diantaranya karena merupakan tempat nabi Adam `alaihissalam dan Hawa bertemu setelah diturunkan di Bumi, juga menjadi tempat berkumpulnya para manusia yang ingin saling mengetahui satu sama lain (ta`aruf).
Juga di Urana, lembah gunung Arafah itu tempat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru dengan suara lantang di depan kaumnya untuk yang terakhir kali saat melaksanakan ibadah haji sebagai khutbah perpisahan pada tanggal 9 Zulhijah 10 Hijriyah, bertepatan 6 Maret 632 Masehi.
Kemudian, masih di Arafah, pada hari istimewa tersebut yang bertepatan dengan hari Jum’at pula (merupakan dua hari ‘ied), Allah menurunkan firman-Nya, yaitu surah Al-Maidah ayat 3 kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Yang dibacakannya kepada kaumnya. Karena itu hari Arafah dapat dikatakan sebagai hari disempurnakan agama. Sebab risalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam sudah selesai.
Hari Arafah yang merupakan hari kedua dalam ritual ibadah haji dengan melaksanakan salah satu kegiatan haji yang paling penting, yaitu wukuf (berdiri di hadapan Allah SWT) di padang Arafah, mulai dari terbenamnya matahari pada tanggal 9 Zulhijah sampai fajar terbit pada tanggal 10 Zulhijah.
Untuk Muslim yang tidak melaksanakan haji, disunahkan banyak bertobat dan berpuasa Arafah saat tanggal 9 Zulhijah, yang keutamaannya dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Karenanya hari Arafah disebut pula sebagai hari pertobatan dan penerimaan permohonan.
Keistimewaan berikutnya, diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, “Hari ‘Arafah lebih utama dari 10.000 hari.”
Idul Adha disebut juga sebagai hari nahr (hari raya penyembelihan), termasuk hari raya utama kaum Muslim, yang terjadi sehari setelahnya. Ibadah kurban ini berdasarkan peristiwa Nabi Ibrahim `Alaihissalam saat hendak menyembelih putranya yang dicintai, Nabi Ismail `Alaihissalam atas perintah Allah SWT sebagai ujian untuk mereka.
Demikianlah beberapa peristiwa yang terkait dengan keistimewaan hari Arafah. Semoga kaum muslim dapat memperoleh hikmahnya.
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
Dari Jubair bin Nufair radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fithri atau Idul Adha, pen), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).” (Kontributor : Dicky Dewata)