JAKARTA - BUMN di bidang pupuk, PT Petrokimia Gresik menyatakan, penggunaan drone bisa menghemat biaya produksi pertanian, khususnya tenaga kerja. Sebab, satu unit drone yang dioperasikan satu orang mampu melakukan pemupukan seluas 40-60 hektare/hari.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan digital farming menjadi salah satu strategi intensifikasi pertanian yang sudah seharusnya diaplikasikan di era industri 4.0.
"Pemanfaatan drone untuk pemupukan akan menghemat biaya produksi bagi petani, dimana salah satu item cost yang mahal dalam budi daya pertanian adalah tenaga kerja," kata Dwi dalam keterangan persnya, Jumat (15/7/2022).
Ia mengatakan drone cukup dioperasikan oleh satu orang, dan mampu melakukan pemupukan antara 40-60 Hektare/hari dengan hasil penyebaran pupuk yang lebih presisi.
Petrokimia sebagai anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero) mendemonstrasikan drone di area Buncop Petrokimia Gresik yang merupakan percontohan perdana untuk pupuk granula.
"Pupuk yang kami aplikasikan di sini adalah produk andalan Petrokimia Gresik, Phonska Plus Formula 15-15-15," kata Dwi.
Ke depan, kata Dwi, teknologi ini diharapkan dapat melengkapi Program Makmur yang selama ini dijalankan Petrokimia Gresik bersama Pupuk Indonesia, untuk membangun ekosistem pertanian yang lebih baik.
"Yaitu mengolaborasikan lembaga perbankan, asuransi, offtaker, dan Petrokimia Gresik sebagai motor penggerak bertugas menyiapkan pupuk, pestisida, dan melakukan pengawalan budidaya pertanian," katanya.
Menurutnya, kehadiran teknologi drone akan menyempurnakan peranan mobil uji tanah, yang sebelumnya menjadi andalan Petrokimia Gresik untuk meningkatkan pertanian.