JAKARTA - Badai liar yang bergerak melintasi Selandia Baru pada hari Kamis membawa angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan lebat ke ibu kota Wellington dan menyebabkan banjir di Christchurch.
Metservice Selandia Baru mengumumkan peringatan cuaca buruk untuk Wellington dan daerah sekitarnya, dengan kecepatan angin 130 km per jam (80 mil per jam) dan gelombang tujuh meter (23 kaki) menghantam daerah tersebut.
Cuaca telah menyebabkan sebagian besar penerbangan ke Wellington dibatalkan dan layanan feri yang menghubungkan dua pulau utama negara itu ditangguhkan. Gelombang memecah beberapa jalan telah memaksa mereka untuk tutup dan salah satu pinggiran pantai kota telah terputus.
Institut Nasional Penelitian Air dan Atmosfer (NIWA) mengatakan hembusan angin mencapai 158 kilometer per jam di Baring Point, sebuah tanjung di ujung selatan Pulau Utara Selandia Baru dekat Wellington.
Samuel Walsh, yang bertani di wilayah Wairarapa di Pulau Utara bagian bawah, mengatakan kepada 1News bahwa cuaca memaksanya untuk membawa anak sapi keluar dari badai dan menyelamatkan hewan yang berenang di ladangnya yang banjir.
Radio Selandia Baru melaporkan antrean panjang di Bandara Wellington saat orang-orang menunggu untuk melihat apakah ada penerbangan yang akan lepas landas sore ini. Bandara mengatakan dalam sebuah tweet bahwa sebagian dari masalahnya adalah angin kencang membuatnya tidak aman bagi penangan bagasi untuk bekerja.
Keadaan Darurat telah berlaku di Timaru di Pulau Selatan sejak Rabu malam karena risiko banjir setelah tanggul rusak memaksa evakuasi rumah-rumah di dekatnya.
Di Christchurch, penduduk harus menghadapi banjir permukaan dan lebih dari 300 rumah tangga tanpa listrik setelah dua tiang listrik jatuh di jalan, menurut perusahaan listrik Orion Group.