JAKARTA - Sepasang panda kembar raksasa lahir di pusat penangkaran di barat laut China, Selasa (23/8/2022).
Kelahiran panda kembar raksasa ini tak saja membuat gembira tapi juga tanda harapan bagi spesies yang rentan.
Associated Press melaporkan, kedua bayi panda ini berjenis kelamin jantan dan betina. Mereka lahir di Pusat Penelitian Panda Qinling yang terletak di Provinsi Shaanxi.
Mereka adalah anak kembar kedua untuk ibu Qin Qin, yang sebelumnya melahirkan dua wanita pada tahun 2020.
Anak-anaknya juga merupakan anak kembar kedua yang lahir di pusat bulan ini, AP melaporkan, setelah betina lain, bernama Yong Yong, melahirkan pada awal Agustus.
AP menambahkan, ayah dari si kembar belum terungkap sehingga menimbulkan keyakinan bahwa Qin Qin mungkin telah diinseminasi buatan.
Proses ini secara teratur digunakan untuk panda di China karena mereka cenderung jarang berkembang biak di alam liar.
Sebagian berkat ini dan upaya konservasi yang lebih luas, pada tahun 2021 diumumkan bahwa panda raksasa tidak lagi dianggap sebagai spesies yang terancam punah.
Pejabat China membuat keputusan untuk mengubah status itu setelah jumlah panda raksasa di alam liar melampaui 1.800 ekor.
Spesies itu kemudian direklasifikasi dari "terancam punah" menjadi "rentan," menurut NBC News.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Cina telah menciptakan lebih dari 50 cadangan panda untuk meningkatkan populasi panda raksasa, menurut World Wide Fund for Nature.
Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar, yang menjadi undang-undang pada tahun 1989, juga melarang perburuan panda.
"China telah membentuk sistem cagar alam yang relatif lengkap," Cui Shuhong, kepala Kementerian Ekologi dan Lingkungan, mengatakan pada konferensi pers.
"Area besar ekosistem alami telah dilindungi secara sistematis dan sepenuhnya, dan habitat satwa liar telah ditingkatkan secara efektif."
Meskipun demikian, panda terus menghadapi "ancaman berat dari manusia," menurut WWF.
"Pembangunan infrastruktur (seperti bendungan, jalan, dan rel kereta api) semakin memecah dan mengisolasi populasi panda, mencegah panda menemukan hutan bambu baru dan calon pasangan," menurut organisasi tersebut.
Mempertahankan kelangsungan hidup panda juga merupakan kunci penting untuk melindungi beberapa "spesies payung" lainnya, tambah WWF.
“Ketika kami melindungi panda, kami selalu melindungi hewan lain yang hidup di sekitarnya, seperti burung pegar warna-warni, monyet emas, takin, dan ibis jambul,” lanjut WWF.
"Panda juga membawa manfaat ekonomi berkelanjutan bagi banyak masyarakat lokal melalui ekowisata." (*)