JAKARTA - Gelombang setinggi 3 meter berpeluang terjadi di dua wilayah laut di Nusa Tenggara Timur (NTT), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi tersebut.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, mengatakan gelombang laut setinggi 2,5-3,0 meter berpotensi terjadi di Selat Sumba bagian barat dan Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, hal tersebut perlu diwaspadai karena berisiko tinggi bagi pelayaran.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan laut NTT yang berlaku selama 8-9 September 2022.
"Gelombang laut dengan kategori tinggi itu berisiko terhadap pelayaran kapal feri sehingga perlu diwaspadai pihak operator kapal," jelas Syaeful.
Beberapa titik perairan lain berpotensi dilanda gelombang sedang (1,25-2,5 meter) yaitu Laut Sawu, perairan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Potensi gelombang sedang, kata dia, juga perlu diwaspadai karena beresiko tinggi terhadap pelayaran perahu nelayan dan kapal tongkang.
Sementara itu hasil analisa kondisi sinoptik menunjukkan umumnya arah angin di wilayah Indonesia bagian selatan bergerak dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.
Syaeful mengimbau nelayan maupun operator kapal di NTT agar terus mencermati kondisi cuaca maritim agar terhindar dari ancaman cuaca buruk yang membahayakan keselamatan pelayaran
"Silahkan terus memperbaharui perkembangan informasi yang disampaikan BMKG sebagai referensi untuk menentukan aktivitas pelayaran yang aman dan lancar," katanya.