JAKARTA - Hari Purnawirawan diperingati setiap tanggal 12 September.
Hari ini juga merupakan hari lahirnya Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (PEPABRI).
Cikal bakal PEPABRI berawal dari Kongres Nasional I Persatuan Pensiunan Angkatan Perang Republik Indonesia (PERPAPRI) di Kaliurang, Yogyakarta pada 10-12 September 1959.
Kongres ini menghasilkan kesepakatan untuk menyatukan seluruh organisasi pensiunan dan janda Angkatan Perang Republik Indonesia/janda pensiunan dalam satu wadah, yaitu PERPAPRI.
Persatuan Pensiunan Angkatan Kepolisian Republik Indonesia (PPAKRI) yang terbentuk tahun 1964 kemudian ikut serta dalam Kongres Nasional III PERPAPRI pada bulan April 1964.
Kongres ini pun kembali menghasilkan sejumlah keputusan penting. Di antaranya menerima pengintegrasian PPAKRI ke dalam PERPAPRI dan menyepakati perubahan nama PERPAPRI menjadi PEPABRI.
Selain itu, kongres ini juga menyapakati perubahan sebutan pensiunan menjadi purnawirawan dan janda ABRI/janda purnawirawan menjadi warakawuri.
Hasil kongres juga menetapkan tanggal 12 September sebagai hari Purnawirawan dan hari lahir PEPABRI.
Seiring perkembangan zaman, PEPABRI kemudian berubah menjadi Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan
POLRI.
Namun, organisasi ini tetap disebut dengan PEPABRI mengingat nama tersebut telah lama dikenal masyarakat.
Sejarah PEPABRI
Dikutip dari laman pepabri.or.id, PEPABRI lahir di bawah kepemimpinan Presiden Sukarno, menempuh kebijakan rehabilitasi dan rasionalisasi pada awal tahun 50-an, tidak sedikit pejuang yang menerima kenyataan harus keluar dari formasi APRI.
Banyak bekas pejuang yang menerima dampaknya. Mereka merasakan adanya ketidakadilan, sedangkan di sisi lain tampak kondisi kehidupan mereka sangat memprihatinkan.
Dengan memperhatikan keadaan yang berkembang, khususnya kondisi umum para bekas pejuang kemerdekaan, sekelompok pensiunan TNI merasa terpanggil untuk mengambil inisiatif membentuk organisasi pensiunan TNI.
Pada tanggal 1 September 1953, di Solo berdirilah organisasi Persatuan Pensiunan Angkatan Perang Republik Indonesia disingkat PPAPRI.
Organisasi PPAPRI masih bersifat lokal, dengan anggota meliputi mereka yang berada di sekitar Keresidenan Surakarta, khususnya para mantan angggota legiun Mangkunegaraan.
PPAPRI mempunyai tujuan, selain menggalang solidaritas, juga berupaya meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Pada tanggal 12 April 1957 para pensiunan TNI di Jakarta membentuk organisisasi Persatuan Pensiunan Angkatan Perang Republik Indonesia disingkat PERPAPRI yang juga masih bersifat lokal.
Kelahiran PERPAPRI di Jakarta didorong oleh semangat juang yang tidak mengenal pensiun.
Pada tanggal 10 sampai dengan 12 September 1959, PERPAPRI menyelenggarakan Kongres Nasional – I di Kaliurang Yogyakarta yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan PPAPRI Solo.
Kongres ini menghasilkan keputusan yang sangat monumental yakni sepakat mempersatukan seluruh organisasi pensiunan dan Janda APRI/Janda pensiunan dalam satu wadah, dengan nama Persatuan Pensiunan Angkatan Perang Republik Indonesia disingkat PERPAPRI serta menyepakati landasan perjuangan dan identitas organisasi, yang kemudian dirumuskan dalam kode kehormatan “Catur Dharma.” (*)