• Oase

Azab Menghinakan dan Siksa Pedih untuk Kaum Tsamud

Rizki Ramadhani | Selasa, 13/09/2022 10:40 WIB
Azab Menghinakan dan Siksa Pedih untuk Kaum Tsamud Ilustrasi dahsyatnya azab mematikan (foto:docplayer.info)

Jakarta - Sudah seharusnya manusia yang beriman untuk mengikuti risalah yang dibawa nabi dan rasul-Nya. Terlebih lagi jika dapat menyaksikan mukjizat yang diberikan Allah kepada para nabi dan rasul-Nya.

Kaum Tsamud yang menjadi golongan penentang nabi Saleh `alaihissalam telah sengaja berlaku angkuh terhadap perintah Allah ﷻ. Pada hari rabu, mereka membunuh unta betina yang merupakan mukjizat dari Allah ﷻ.

Bukan hanya itu, bahkan mereka mengolok-olok nabi Saleh `Alaihissalam. Mereka juga menantang dibuktikannya ancaman dari Allah ﷻ berupa siksa yang pedih kepada mereka. Sebagaimana dikabarkan dalam surah Al-A`raf [ke-7] ayat 77.

Maka Allah ﷻ mewahyukan kepada nabi Saleh `Alaihissalam, "… kemudian dia (Saleh) berkata, "Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan."" (QS. Hud [ke-11] : 65).

Ketika malam tiba, sembilan orang tersebut berkumpul untuk membunuh nabi Saleh `Alaihissalam dan keluarganya, hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah ﷻ,

"Mereka berkata, "Bersumpahlah kamu dengan (nama) Allah, bahwa kita pasti akan menyerang dia bersama keluarganya pada malam hari, kemudian kita akan mengatakan kepada ahli warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya itu, dan sungguh, kita orang yang benar.""

"Dan mereka membuat tipu daya, dan Kami pun menyusun tipu daya, sedang mereka tidak menyadari." (QS. An-Naml [27] : 49-50).

Allah ﷻ menyegerakan azab dengan mengirimkan batu-batu besar. Bebatuan tersebut menghalangi mereka menuju kediaman nabi Saleh `alaihissalam dan keluarganya. Bukan itu saja, bahkan Allah ﷻ membinasakan sembilan orang itu.

Konon dikisahkan dari Ibnu Katsir rahimahullah, dalam masa tiga hari penantian datangnya azab, berubah warna wajah para penentang kebenaran.

Hari kamis itu merupakan hari pertama penantian datangnya azab yang dijanjikan. Warna wajah mereka menjadi kuning. Hari kedua, warna wajah mereka menjadi merah. Dan pada hari ketiga, menjadi hitam seperti gosong terbakar.

Azab yang diterima kaum Tsamud penentang nabi Saleh `Alaihissalam sebagaimana yang termaktub dalam beberapa ayat Al-Qur`an adalah gempa [Al-A`raf (ke-7) : 78], suara keras yang mengguntur [Hud (ke-11) : 67], [Al-Hijr (ke-15) : 83], [Al-Qamar (ke-54) : 31], dan sambaran petir [Fushshilat (ke-41) : 17].

Azab datang tepat setelah tiga hari masa penantian, yaitu hari ahad pagi. Mereka dalam keadaan kaku terduduk. Tidak mengetahui apa yang harus dilakukan.

Tiba-tiba, datang satu suara keras yang mengguntur dari langit. Mereka juga disambar petir sebagai azab yang menghinakan. Maka jadilah mereka seperti batang-batang kering yang lapuk.

Selain itu, juga diberi azab berupa goncangan dahsyat (gempa) dari bumi. Mereka merasakan azab dan siksa dari Allah ﷻ dalam keadaan tidak mengerti bagaimana azab itu dapat datang menimpa mereka.

Kaum Tsamud yang termasuk penentang nabi Saleh `Alaihissalam pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka. Semua roh mereka dicabut dalam waktu yang bersamaan.

Semoga kita dapat memetik berbagai mutiara faedah yang bermanfaat dari kisah ini. (Kontributor : Dicky Dewata)