NEW DELHI – Sebuah masjid di India tiba-tiba muncul dan terlihat kembali setelah sekitar 30 tahun tenggelam dalam waduk yang sekarang mengering.
Masjid itu ditemukan di tengah sisa-sisa lumpur di Bendungan Dam Phulwaria.
Sebuah foto menunjukkan bagaimana struktur kecil naik sekitar 30 kaki di atas tanah ke puncak kubahnya, dengan tiga pintu masuk gapura.
Penduduk setempat menyebut masjid itu sebagai Masjid Noori, terendam setelah bendungan Phulwaria dibangun pada 1985.
Sejak itu, seperti dikutip Republika.co.id dari Newsweek, Jumat (16/9/2022), bendungan telah digunakan untuk pertanian dan juga untuk memasok air ke desa. Namun, pembangunannya menyebabkan masyarakat terdekat melakukan evakuasi karena kenaikan permukaan air bendungan.
Penduduk setempat pindah ke tempat lain, tetapi masjid itu ditinggalkan di tempatnya berdiri, hingga akhirnya tenggelam di dalam bendungan. Pada tahun-tahun berikutnya, terkadang ujung bangunan masjid teratas itu dapat terlihat dari jauh.
Namun, tahun ini permukaan air di bendungan menurun signifikan karena adanya kekeringan, sehingga menampakkan bangunan masjid secara utuh. Penampakan masjid telah mendorong banyak orang untuk pergi dan melihatnya dari dekat, meski kondisi basah dan berlumpur. Bangunan itu benar-benar utuh meski terendam air selama beberapa dekade.
Usia pasti masjid telah menjadi diskusi di kalangan masyarakat tetapi tidak ada yang tahu pasti kapan waktu persis masjid itu dibangun. Beberapa kalangan mengatakan masjid itu dibangun pada awal 1900-an dan bisa berusia sekitar 120 tahun, berdasarkan arsitekturnya.
Sama seperti masa lalu masjid yang tidak pasti, demikian juga masa depannya. Tidak diketahui apakah sekarang dapat dipindahkan ke tempat lain atau dibiarkan diterapkan kembali ketika ketinggian air akhirnya meningkat. Untuk saat ini, kondisi kekeringan tetap terjadi di India.
Tahun ini cuaca ekstrem melanda banyak negara. Bencana banjir terjadi di Pakistan dan gelombang panas serta kekeringan memecahkan rekor di dunia barat. Di Amerika Serikat, bendungan Danau Mead yang menyusut telah mengungkapkan beberapa set sisa kerangka yang harus dinilai oleh otoritas lokal. Di Cina, kekeringan parah menunjukkan pangkal pulau batu kuno yang biasanya tenggelam di perairan danau air tawar terbesar di negara itu.