JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuka mata banyak pihak tentang esensi hidup sehat. Bukan hanya pribadi, esensi itu juga dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat luas.
Benang merah tersebut mengemuka dalam workshop “Potret dan Tantangan Kesehatan Masyarakat Menjelang Endemi COVID-19” yang berlangsung secara virtual, Rabu (21/9/2022). Acara hasil kerja sama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Danone Indonesia ini diikuti oleh 40 media nasional dan lokal.
Salah satu narasumber, Pengurus Pusat IAKMI - Dr.CSP Wekadigunawan, MPH, PdH menyatakan, pandemi Covid-19 membukakan ma dan kesadaran banyak pihak bagaimana esensi dan peran penting kesehatan.
"Tidak hanya dalam kehidupan seseorang, namun juga dalam lingkup masyarakat yang lebih luas," ujar Wekadigunawan.
Indonesia, lanjut dia, menghadapi berbagai permasalahan kesehatan, baik yang menular dan tidak menular. Permasalahan ini dipicu oleh faktor lingkungan, gizi, nutrisi dan berbagai faktor lainnya.
"Sehingga dibutuhkan mitigasi dan pencegahan, seperti tergambar dalam pendekatan One Health yang melibatkan multi stakeholders. (Sedangkan) aksi konkrit yang bisa dilakukan adalah penerapan gaya hidup sehat dan berkelanjutan," tutur Wekadigunawan.
Narasi tentang gaya hidup sehat sejalan dengan paparan dari Nara sumber yang lain, yakni Ketua Departemen Ilmu Gizi FKUI, Dr. Nurul Ratna, M. Gizi,SpGK. Dia mengaitkan gaya hidup sehat dengan hidrasi.
“Air di dalam tubuh kita adalah hal yang sangat penting. Tanpa air yang cukup dan berkualitas, organ tubuh vital tidak dapat berfungsi dengan baik, " ujar Nurul.
Sayangnya, tidak semua orang menyadari besarnya fungsi air dalam tubuh. Penelitian menunjukkan, 1 dari 5 anak-anak dan remaja belum cukup minum, dan juga 1 dari 4 orang dewasa belum cukup minum. Padahal setidaknya kita dianjurkan untuk minum minimal 2 liter per hari untuk orang dewasa dan 1,2 liter perhari untuk anak-anak.
"Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kriteria air minum yang baik. Yaitu tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak mengandung zat-zat berbahaya. Hal yang perlu diingat juga adalah sumber airnya harus murni, berkualitas dan terlindungi.” papar Nurul.