JAKARTA - Menteri luar negeri Pakistan mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia telah memanggil duta besar AS setelah Presiden Joe Biden mempertanyakan keamanan program nuklir Pakistan.
Dalam pidatonya pada hari Kamis, Biden mengatakan Pakistan adalah "mungkin salah satu negara paling berbahaya di dunia" karena memiliki "senjata nuklir tanpa kohesi apapun".
Menteri Luar Negeri Bilawal Bhutto-Zardari mengaku terkejut dengan komentar tersebut. "Sejauh menyangkut pertanyaan tentang keselamatan dan keamanan aset nuklir Pakistan, kami memenuhi semua - setiap - standar internasional sesuai dengan IAEA," katanya pada konferensi pers pada hari Sabtu.
Transkrip pidato Biden diterbitkan oleh Gedung Putih di situs webnya.
Bhutto-Zardari mengatakan dia tidak berpikir keputusan untuk memanggil duta besar AS akan berdampak negatif terhadap hubungan dengan Amerika Serikat, dan mengatakan para pejabat dapat mengatasi kekhawatiran khusus apa pun yang dimiliki Washington mengenai program nuklir.
Hubungan antara Islamabad dan Washington, yang pernah menjadi sekutu dekat, baru saja mulai menghangat setelah beberapa tahun hubungannya membeku. Sebagian besar karena kekhawatiran tentang dugaan dukungan Pakistan terhadap Taliban di Afghanistan. Pakistan menyangkal dukungan ini.
Menteri luar negeri mengatakan kekhawatiran tentang program nuklir Pakistan tidak muncul dalam perjalanannya baru-baru ini ke Washington, di mana ia mengadakan pertemuan ekstensif, termasuk di Departemen Luar Negeri.