• News

17 Oktober Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional, Kemiskinan adalah Pelanggaran HAM

Tri Umardini | Senin, 17/10/2022 09:30 WIB
17 Oktober Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional, Kemiskinan adalah Pelanggaran HAM 17 Oktober Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional, Kemiskinan adalah Pelanggaran Hak Asasi Manusia. (FOTO: WORLDVISIONCANADA)

JAKARTA - Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional atau International Day for the Eradication of Poverty jatuh pada tanggal 17 Oktober setiap tahun.

Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional dibuat untuk mendorong semua negara bekerja secara aktif untuk mengentaskan kemiskinan dengan mengambil langkah-langkah menuju pembangunan berkelanjutan.

Tak hanya pemerintah, orang-orang yang hidup dalam kemiskinan juga diharapkan dapat dilibatkan dalam mengidentifikasi solusi jangka panjang untuk masalah yang mereka alami.

Pada Desember 1992, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengadopsi resolusi yang berfokus pada kemiskinan.

PBB kemudian menetapkan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional.

Sejarah Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional

Dikutip dari nationaltoday, pada 17 Oktober 1987, lebih dari 100.000 orang berkumpul di Paris, Prancis, untuk menghormati mereka yang menderita dalam belenggu kemiskinan.

Pertemuan itu di lokasi penandatanganan Deklarasi Hak Asasi Manusia pada tahun 1948.

Pada hari itu, orang-orang juga berkumpul untuk peresmian batu peringatan oleh Pastor Joseph Wresinski, seorang kemanusiaan.

Batu peringatan itu menyatakan bahwa kemiskinan adalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan adalah tugas semua orang untuk bersama-sama melawannya.

Pada bulan Desember 1992, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi untuk mengamati hari di mana kemiskinan akan menjadi fokus. Untuk menghormati pertemuan dan pembukaan di Paris pada tahun 1987, PBB memilih 17 Oktober sebagai tanggal untuk memperingati Hari Internasional untuk Pemberantasan Kemiskinan.

Hari ini ditetapkan untuk mendorong semua negara bekerja secara aktif untuk mengentaskan kemiskinan dengan mengambil langkah-langkah menuju pembangunan berkelanjutan.

Itu juga merupakan kesempatan untuk membuat orang miskin didengar.

PBB mengakui bahwa orang miskin adalah ahli dari situasi mereka sendiri dan tahu apa yang mereka butuhkan.

Hari ini dimaksudkan sebagai kesempatan untuk bekerja dengan orang-orang yang hidup dalam kemiskinan untuk mengidentifikasi solusi jangka panjang untuk masalah langsung mereka.

Kemiskinan bisa diberantas. Ini bukan tugas yang mustahil, dan termasuk orang miskin dalam percakapan adalah langkah pertama. Itu, dikombinasikan dengan promosi pertumbuhan dan kesempatan kerja, mengatasi ketidaksetaraan gender, dan meningkatkan fasilitas publik, akan membantu mengentaskan kemiskinan dari dunia.

Garis Waktu Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional

1. Tahun 1987, Mengungkap Batu Peringatan
Pastor Joseph Wresinski mengungkap sebuah batu yang menyatakan kemiskinan sebagai pelanggaran hak asasi manusia.

2. Tahun 1992, PBB Menciptakan Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional
PBB mengeluarkan resolusi untuk memperingati 17 Oktober sebagai Hari Internasional untuk Pemberantasan Kemiskinan.

3. Tahun 2008, Komite Internasional untuk 17 Oktober Dibentuk
Panitia ini dibentuk untuk mensosialisasikan dan memperingati hari pengentasan kemiskinan dengan sebaik-baiknya.

4. Tahun 2018, Dekade Ketiga PBB untuk Memberantas Kemiskinan
Tahun 2018 hingga 2027 dinyatakan sebagai dekade ketiga untuk mengentaskan kemiskinan dengan mempercepat aksi global.

Apa yang dimaksud dengan “pemberantasan kemiskinan”?
Memberantas kemiskinan berarti memecahkan akar penyebab kemiskinan — penyebab sosial, ekonomi, dan lingkungan yang memaksa orang menjadi miskin. Ini juga berarti memastikan setiap orang memiliki akses ke kebutuhan dasar makanan, tempat tinggal, perawatan kesehatan, dan pendidikan.

Apa dampak kemiskinan?
Orang miskin tidak akan memiliki kebutuhan dasar untuk hidup sehat. Mereka mungkin mengalami kelaparan, tunawisma, kekerasan, rasa sakit, dan ketakutan. Mereka mungkin tidak dapat pergi ke sekolah atau mendapatkan perawatan kesehatan jika mereka sakit.

Siapa yang terkena dampak kemiskinan?
Anak-anak lebih mungkin terkena dampak kemiskinan daripada orang dewasa muda atau warga lanjut usia karena mereka adalah kelompok populasi yang paling rentan. (*)