• News

Es di Benua Antartika Terus Mencair, Penguin Kaisar Kini Terancam Punah

Tri Umardini | Jum'at, 28/10/2022 05:01 WIB
Es di Benua Antartika Terus Mencair, Penguin Kaisar Kini Terancam Punah Es di Benua Antartika Terus Mencair, Penguin Kaisar Kini Terancam Punah. (FOTO: WIKIMEDIA COMMONS)

JAKARTA - Dampak perubahan iklim membuat Penguin Kaisar yang merupakan penguin terbesar di di dunia resmi masuk dalam daftar spesies yang terancam punah.

Sebuah studi yang dipublikasikan tahun lalu menyoroti ancaman yang akan datang terhadap kelangsungan hidup Penguin Kaisar (Aptenodytes forsteri).

Studi menyebut bahwa hingga 70 persen koloni Penguin Kaisar di Benua Antartika bisa punah pada tahun 2050 jika tingkat pencairan es laut terus berlanjut.

Semantara dalam skenario terburuk, 98 persen koloni dapat menghilang pada tahun 2100, yang membuat spesies tak dapat pulih kembali.

Dilansir dari Phys, burung-burung ikonik ini membutuhkan es laut untuk berkembang biak dan membesarkan anak mereka.

Penguin Kaisar juga merupakan bagian penting dari rantai makanan Antartika.

Penguin memangsa krill, cumi-cumi, dan ikan kecil dan pada gilirannya dimangsa oleh predator seperti anjing laut macan tutul dan paus pembunuh.

Dengan es laut yang menghilang atau pecah pada awal tahun, seluruh koloni Penguin Kaisar bisa mengalami penurunan populasi atau menghilang di beberapa bagian Antartika.

Temuan itu pun membuat U.S Fish and Wildlife Service (USFWS) mengusulkan perlindungan penguin kaisar di bawah Endangered Spesies Act (ESA).

Pada Selasa, (25/10/2022) USFWS secara resmi menyatakan Penguin Kaisar sebagai spesies yang terancam dan dengan demikian, perlindungan mereka di bawah ESA pun diperpanjang.

ESA sendiri merupakan hukum lingkungan terkuat di dunia yang berfokus pada pencegahan kepunahan dan memfasilitasi pemulihan spesies yang terancam punah.

ESA makin banyak diterapkan untuk memberikan perlindungan bagi spesies yang terancam atau sebagian terancam karena perubahan iklim.

"Daftar ini mencerminkan krisis kepunahan yang berkembang serta menyoroti pentingnya ESA dan upayanya untuk melestarikan spesies sebelum penurunan populasi tak bisa diperbaiki," kata Martha Williams, Direktur USFWS dalam pernyataannya seperti dikutip dari Live Science.

Ia juga mengungkapkan perubahan iklim memiliki dampak besar pada spesies di seluruh dunia.

Masuknya Penguin Kaisar dalam daftar terancam punah tidak hanya berfungsi sebagai alarm, tetapi sekaligus panggilan untuk bertindak.

Saat ini ada sekitar 61 koloni Penguin Kaisar yang hidup di sepanjang garis pantai Antartika, yang mencakup sekitar 270.000 hingga 280.000 pasangan perkembangbiakan.

Namun jumlah itu diperkirakan akan menurun.

Menetapkan Penguin Kaisar sebagai spesies terancam punah dapat berpotensi mencegah hewan tersebut dari penurunan populasi.

Selain itu, juga menambah kerjasama internasional dalam strategi konservasi, meningkatkan penelitian, termasuk memastikan proyek-proyek yang tak membahayakan penguin atau habitatnya juga bisa dilakukan untuk melindungi spesies ini.

"Mendaftarkan Penguin Kaisar sebagai spesies yang terancam adalah langkah penting untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak perubahan iklim. Mereka menghadapi masa depan yang tak pasti dan bergantung pada orang-orang yang mengurangi polusi karbon," papar Stephanie Jenouvrier, ilmuwan asosiasi dan ahli ekologi burung laut di Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI). (*)