JAKARTA -Perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan, perdagangan, dan logistik, PT Karya Logistik Indotama (PT KLI), membeli sebanyak 11 unit Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dengan konfigurasi angkut penumpang beserta kelengkapannya.
Penandatanganan kontrak jual beli dilakukan Direktur Utama PT DI Gita Amperiawan dan Direktur Utama PT Karya Logistik Indotama Krishna Soejitno yang disaksikan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
"Ini kebanggaan buatan anak-anak bangsa," ujar Prabowo Subianto saat mengikuti acara penandatanganan kontrak jual beli 11 unit pesawat antara PT DI dan PT KLI di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis.
Total harga kontrak jual beli 11 unit Pesawat N219 itu sebesar 80,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,27 triliun.
Satu unit Pesawat N219 ini direncanakan akan diserahkan PT DI kepada PT Karya Logistik Indotama pada bulan ke-28 setelah kontrak berlaku secara efektif. Kemudian, unit kedua sampai dengan unit kesebelas pesawat tersebut akan diserahkan secara bertahap pada setiap 4 (empat) bulan setelah penyerahan unit pertama.
PT KLI merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan, perdagangan, dan logistik. Perusahaan tersebut akan memanfaatkan Pesawat N219 untuk meningkatkan konektivitas penumpang dan logistik di daerah terpencil ke bandara yang lebih besar.
Dalam rangka memberikan dukungan produk layanan setelah menjualnya, PT DI telah memiliki dan mengoperasikan fasilitas servis atau bongkar mesin (overhaul) di antaranya, bengkel avonics, electrical, instrument, transmission, hydraulic, dan propeller.
PT DI akan menyediakan satu set publikasi untuk setiap Pesawat N219 sesuai dengan spesifikasi Air Transportation Association (ATA) Chapter serta menyediakan satu teknisi selama enam bulan di tempat servis yang ditunjuk PT KLI.
Pesawat N219 yang telah mencapai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 44,69 persen merupakan hasil kerja sama PT DI dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 16 Agustus 2017. Pesawat tersebut telah melakukan uji terbang perdana pada 10 November 2017 diberi nama “Nurtanio” oleh Presiden RI Joko Widodo.
Pesawat N219 berhasil memperoleh type certificate (TC) pada 22 Desember 2020 yang diterbitkan oleh otoritas kelaikudaraan sipil, dalam hal ini yang berwenang di wilayah Indonesia, yaitu Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian Perhubungan RI.