JAKARTA - Untuk mengurangi ketergantungan negara itu pada pasokan asing di tengah meningkatnya sanksi, Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin pada Senin (14/11) menjanjikan investasi besar-besaran dalam produksi mesin pesawat.
Dalam sebuah pertemuan pemerintah Mishustin mengatakan Rusia akan memperluas produksi mesin pesawat untuk seluruh jajaran pesawat angkut sipil dan militer domestik. Untuk tujuan ini, United Engine Corporation akan menerima dana federal senilai lebih dari 44 miliar rubel (1 rubel = Rp254) atau senilai hampir 12 triliun rupiah.
Dia menggarisbawahi perlunya meminimalisir ketergantungan terhadap material, komponen, dan peralatan asing dalam konteks sanksi eksternal, dan pentingnya bagi maskapai Rusia untuk memperbarui armada mereka dengan pesawat modern yang diproduksi dalam negeri.
Mishustin menyerukan kepada produsen dalam negeri untuk memproduksi sekitar 50 mesin PD-8, 20 mesin PS-90A dan 14 mesin PD-14 dalam kurun waktu dua tahun dan membuat prototipe mesin PD-35 high-thrust pada akhir 2024, demikian Xinhua.