JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Jazilul Fawaid, SQ., MA., resmi dilantik sebagai ketua umum (ketum) Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia ((DPP LASQI) Periode 2022-2027 berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional (Munas) V LASQI pada 13 Agustus 2022.
Gus Jazil dilantik sebagai ketum DPP LASQI bersamaan dengan pelantikan jajaran Pengurus DPP yang berjumlah lebih dari 100 orang di Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu malam (16/11/2022).
Gus Jazil berharap jajaran pengurus DPP yang baru saja dilantik ke depan bisa bekerja secara baik untuk menjadikan LASQI sebagai organisasi yang lebih profesional, bermartabat, transparan dan juga dirasakan manfaatnya untuk pembinaan seni budaya Islam, utamanya kesenian qasidah.
”Kepada seluruh pengurus agar bisa menata LASQI menjadi lebih baik. Para ketua-ketua DPW, DPD mari kita bersama-sama menata LASQI menjadi organisasi yang berwibawa dan bermanfaat untuk persatuan umat. Ini pelantikan dilakukan di Karawang, tanah Syech Quro yang memiliki inspirasi sebagai penyebar Islam,” katanya.
Menurut Gus Jazil, kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar. Sayangnya, selama ini pola pembinaannya dinilai masih kurang maksimal. ”Karena itu, LASQI harus melaksanakan pembinaan dan tentu kami harus berkolaborasi dengan pemerintah, pihak swasta dan lain-lain karena potensi dan harapan masyarakat sangat besar untuk berkembangnya seni budaya Islam di Indonesia,” tuturnya.
Usai pelantikan, DPP LASQI langsung menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) untuk menata organisasi, sekaligus menyiapkan program-program nasional kedepan yang lebih baik. ”Yang jelas LASQI yang kami pimpin berdasarkan Munas ke-V ini adalah LASQI yang betul-betul legal dan mendapatkan aspirasi dari seluruh provisi, cabang di seluruh Indonesia. Ini LASQI yang hidup, legal dan diterima,” katanya.
Pada kesempatan itu, LASQI juga melakukan pemilihan duta-duta qasidah tingkat nasional yang ke-26. ”Ini artinya LASQI sudah melakukan seleksi pemilihan duta-duta qasidah setiap tahun secara nasional dalam rangka membina generasi muda, utamanya yang memiliki bakat terhadap seni, budaya Islami, khususnya qasidah ada beberapa cabang seperti qasidah klasik, pop religi, bintang vokalis, gambus anak dan remaja, serta sejumlah cabang kesenian Islami lainnya.
”Ini semua bagian dari upaya melestarikan sekaligus melanjutkan kesenian atau seni budaya yang dimiliki oleh umat Islam. Indonesia yang mayoritas Islam, kesenian yang harus tampil adalah seni-seni yang bernafaskan Islam seperti qasidah,” urainya.