Jakarta - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Buol melaksanakan kegiatan rapat koordinasi (Rakor) yang berfokus pada kegiatan evaluasi progres pekerjaan penyuluh dan fasilitator desa (FD) selama tahun 2022.
Rakor yang digelar di Tanjung Dako, salah satu wisata destinasi wisata Kabupaten Buol, pada Sabtu (19/11) dihadiri District Programme Management Office (DPMO), Penyuluh, FD, serta Tenaga Ahli Kabupaten Buol.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan program Kementan ditujukan untuk membantu petani. "Oleh karena itu, program-program dari Kementan harus dikawal dengan baik dan dipastikan berjalan dengan tepat," tuturnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan salah satu program yang dijalankan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani adalah READSI.
"READSI bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, termasuk juga peningkatan kualitas SDM," terangnya.
Dalam sambutannya, Sekertaris DKPP Kabupaten Buol, Mohamad Qasim menjelaskan bahwa semua tim mulai dari DPMO, Penyuluh dan FD harus mengejar aspek jangka panjang dan bukan hanya berfokus pada investasinya.
"Untuk mencapai aspek jangka panjangnya, maka kita harus fokus pada aspek pemberdayaannya agar multiplayer efeknya atau efek dominonya bisa didapat," jelasnya.
Mohamad Qasim menambahkan, cara mengelola program harus lebih di tingkatkan termasuk sumber daya penyuluh dan FD.
"Sekarang sudah saatnya untuk memetakan siapa Penyuluh maupun FD yang masih akan lanjut bekerja, dan siapa yang sudah tidak ingin lanjut lagi," ujarnya.
"Saya meminta setiap komponen baik itu DPMO, PPL, dan FD agar membuat perencanaan, sehingga bekerja lebih terarah dan dapat menghemat waktu dan cost," sambungnya.
Sejalan dengan itu, Manager Program READSI Kabuparen Buol, Nurhayati Mentemas mengatakan, rapat koordinasi kali ini merupakan evaluasi kinerja bagi teman-teman penyuluh dan FD terhadap capaian progres kegiatan tahun 2022 serta penyampaian kegiatan untuk tahun 2023.
"Saya berharap agar semua pekerjaan tahun ini yang masih tertinggal segera dipercepat penyelesaiannya dan sudah harus rampung di akhir pekan ini " harap Nurhayati Mentemas.
Dalam kesempatan itu juga, Tenaga Ahli Program READSI Kabupaten Buol, Abdul Hamid Laindjong menjelaskan capaian-capaian kegiatan pemberdayaan dari FD di lapangan sudah sampai ke tahap pembentukan Kelompok Ekonomi Produktif (KEP).
"Saya telah melakukan monitoring ke desa-desa binaan, semua desa memiliki hasil olahan kerajinan yang merupakan cikal bakal syarat pembentukan KEP, hanya saja hasil dari olahan-olahan tersebut masih terkendala pada penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan dokumen-dokumen lainnya," katanya.
Ia menambahkan, jenis kelembagaan seperti Koperasi Tani terdapat sembilan buah yang merupakan bentukan Program IFAD sebelumnya, dan hanya tertinggal satu koperasi saja yang masih aktif yang berada di Desa Pijimulyo, sisanya sudah fakum, data ini bersumber dari hasil identifikasi kami ke Dinas Koperasi Kabupaten ujarnya sambil menutup pembicaraan.