JAKARTA - Memiliki mata panda dan kantung mata tentu mengurangi penampilan. Terutama pada wajah yang menjadi tidak segar.
Sekilas sama ternyata mata panda dan kantung mata berbeda.
Meskipun sekilas terlihat mirip, kantung mata dan mata panda memerlukan penanganan berbeda.
** Apa perbedaan mata panda dan kantung mata?
Dikutip dari Hellosehat, munculnya kantung mata maupun mata panda sama-sama mengganggu penampilan dan menyebabkan wajah terlihat lesu.
Dua masalah kulit diayakini disebabkan oleh kebiasaan tidur larut, kurang tidur, atau pola tidur yang berantakan.
Hal tersebut tidak salah, tetapi terkadang mata panda dan kantung mata bisa muncul dari penyebab yang berbeda.
Selain itu, bila Anda perhatikan, keduanya juga memiliki perbedaan ciri-ciri.
Agar tak salah penanganan, simak perbedaan mata panda dan kantung mata di bawah ini.
1. Beda cirinya
Meski sekilas terlihat mirip, kantung mata dan kelopak mata bawah yang gelap mempunyai perbedaan ciri-ciri.
Mata panda atau dark circle under eyes adalah lingkaran hitam di bawah mata yang membuat area kulit di bawah mata Anda terlihat lebih gelap.
Di bawah ini beberapa ciri umum mata panda.
Area kulit bawah mata kering berwarna biru, ungu, cokelat, atau hitam.
Biasanya kulit mata rata, tidak bengkak.
Wajah jadi terlihat lelah dan kusam.
Seberapa gelap perubahan warna pada lingkaran hitam di bawah mata akan bergantung pada warna kulit alami Anda.
Sementara itu, kantung mata atau bags under eyes sebenarnya adalah kondisi pembengkakan pada area kulit di bawah mata.
Beberapa ciri-ciri Anda memiliki kantung mata adalah sebagai berikut.
Area di bawah mata tidak rata karena mengalami bengkak ringan.
Kulit di bawah mata lebih kendur.
Warna kulit di bawah mata biasanya sama dengan warna asli kulit.
Tak jarang warna kulit di bawah mata juga menjadi lebih gelap seperti mata panda.
Dengan kata lain, mata panda dan kantung mata bisa Anda bedakan melalui tekstur kulit di bawah mata Anda.
2. Beda penyebabnya
Perbedaan dark circle dan bags under eyes berikutnya terletak pada pemicunya.
Keduanya dapat disebabkan oleh faktor genetik, tetapi ada perbedaan penyebab lain yang mungkin belum Anda ketahui.
Lingkaran hitam di bawah mata biasanya sering dihubungkan dengan masalah tidur, seperti kurang tidur dan insomnia.
Namun, ada beberapa penyebab mata panda lainnya yang dikutip dari situs Cleveland Clinic berikut.
Kulit di bawah mata Anda mulai menipis seiring bertambahnya usia.
Sering menggosok atau mengusap mata.
Hiperpigmentasi karena paparan sinar matahari dalam waktu lama.
Kulit dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.
Gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol.
Sementara itu, timbulnya kantung mata bisa dipicu oleh beberapa faktor di bawah ini.
Struktur jaringan kulit dan otot yang menopang kelopak mata Anda melemah.
Lemak di sekitar mata dapat berpindah ke area di bawah mata.
Retensi (penumpukan) cairan, terutama saat bangun tidur atau mengonsumsi makanan tinggi garam.
Reaksi alergi dan faktor genetik.
Kondisi medis seperti dermatitis, penyakit ginjal, dan penyakit mata tiroid.
Umumnya, munculnya lingkaran di bawah mata dan kantung mata bukanlah penanda adanya masalah kesehatan yang serius.
Namun, bila kondisi ini disertai dengan pembengkakan yang semakin parah, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter.
3. Beda cara mengatasinya
Pada kasus ringan, Anda bisa mengurangi dua masalah kulit mata ini dengan mengatur pola tidur dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Jika mata panda dan kantung mata disebabkan hal berbeda, Anda memerlukan perawatan kulit sekitar mata yang sesuai dengan kondisi pencetusnya.
Berikut ini sejumlah cara yang biasanya dilakukan untuk menghilangkan mata panda.
Cukupi kebutuhan tidur, sekitar 7-9 jam sehari.
Hentikan kebiasaan minum alkohol dan merokok.
Gunakan produk thermal water yang menghidrasi kulit.
Hindari terlalu sering menggosok mata.
Gunakan tabir surya dan pelindung wajah saat terkena paparan matahari.
Perbanyak minum air putih.
Gunakan concealer saat make up.
Nah, Anda bisa mengatasi masalah kantung mata dengan perawatan mandiri atau medis seperti berikut.
Gunakan kompres dingin.
Tidur menggunakan bantal agar posisi kepala lebih tinggi.
Hindari minum terlalu banyak sebelum tidur dan kurangi asupan garam.
Lakukan perawatan untuk mengatasi alergi.
Terapi medis seperti teknik laser atau filler wajah.
Operasi kelopak mata bawah.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kecantikan guna mendapatkan informasi penanganan yang tepat. (*)