KABUPATEN CIANJUR - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menggandeng kejaksaan negeri (kejari) setempat untuk mengawasi penyaluran bantuan berupa uang dari para donatur kepada korban gempa bumi di daerah itu agar tidak menyalahi aturan hukum.
"Untuk penyaluran dana dari para penyumbang, itu kita sifatnya transparan. Dan juga kita untuk penyalurannya ini dikoordinasikan dengan Pak Kajari (Cianjur, red.)," kata Bupati Cianjur Herman Suherman saat memberikan keterangan pers di Pendopo Kantor Bupati Cianjur di Cianjur, Kamis (1/12/2022).
Dia menuturkan jumlah bantuan berupa uang yang terkumpul dari para donatur yang masuk Posko Pemkab Cianjur hingga saat ini sudah mencapai Rp8 miliar.
"Untuk bantuan-bantuan, baik keuangan atau barang yang diterima oleh posko pemerintahan daerah, untuk keuangan tadi saya sudah mendengar ancer-ancer sekitar Rp8 miliar," kata dia.
Rencananya, kata Herman, pada Jumat (2/12) pihaknya akan memberikan penjelasan lengkap soal donasi yang terkumpul dari para donatur untuk korban gempa Cianjur.
"Insyaallah besok, saya akan sampaikan jumlah pastinya berapa, dari mana saja sumbernya dan belanja direncanakan untuk mana saja. Kita sistemnya terbuka dan itu tadi pendampingan oleh Kajari Cianjur langsung," kata dia.
Pada kesempatan itu, Herman Suherman juga mengabarkan perkembangan terkini soal proses pencarian korban gempa.
Seorang korban gempa bumi ditemukan pada hari ke-11 proses pencarian korban atau Kamis, pukul 13.40 WIB.
"Yang meninggal dunia per sore hari ditemukan satu orang di daerah Cicadas, Desa Cijedil sehingga jumlah yang meninggal dunia menjadi 329 orang," katanya.
Warga hilang dan masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan berjumlah 11 jiwa.
Situasi di lapangan diguyur hujan dan terjadi gempa susulan dua kali.
"Sehingga tim Basarnas agak sedikit turun ke bawah. Dan mudah-mudahan besok, kita ada waktu dua hari lagi mudah-mudahan besok bisa ditemukan. Mohon doanya agar cuaca mendukung," kata dia.
Korban luka-luka akibat gempa terdiri atas korban luka berat per Kamis, tercatat 595 orang.
"Dan korban luka berat yang saat ini masih dirawat di rumah sakit Cianjur, ialah sebanyak 59 orang," kata dia.
Ia juga mengungkap tentang data pengungsian, yakni terdapat 492 titik pengungsian dengan rincian 372 titik terpusat dan 120 titik mandiri.