• News

17 Desember HUT Kodam V Brawijaya, Berjuang Bersama Rakyat Tegakkan NKRI

Tri Umardini | Sabtu, 17/12/2022 08:30 WIB
17 Desember HUT Kodam V Brawijaya, Berjuang Bersama Rakyat Tegakkan NKRI 17 Desember HUT Kodam V Brawijaya, Berjuang Bersama Rakyat Tegakkan NKRI. (FOTO: HO VIA MEMORANDUM)

JAKARTA - Peringatan hari ulang tahun (HUT) Kodam V Brawijaya yang ke-74 jatuh pada tanggal 17 Desember 2022.

Hari ini merupakan peringatan hari berdirinya Kodam yang bermarkas di kota Surabaya tersebut.

Kodam V Brawijaya lahir dengan nama Divisi I Jawa Timur.

Peresmian TNI Divisi I Jawa Timur digelar di Lapangan Kuwak, Kediri, dengan inspektur upacara Panglima Tentara Teritorium Jawa, Kolonel Abdul Haris Nasution pada 17 Desember 1948.

Divisi I Jawa Timur sendiri merupakan gabungan dari tiga divisi, yakni Divisi V Ronggolawe, Divisi VI Narotama dan Divisi VII Soeropati.

Pada saat HUT yang ke-3 pada 1951, sebutan Divisi I Djawa Timur diganti dengan Divisi I Brawidjaja.

Divisi I Brawidjaja setelah itu beberapa kali kembali berganti nama karena adanya reorganisasi yang dilakukan TNI Angkatan Darat.

Hingga akhirnya, berganti menjadi Kodam V Brawijaya dan digunakan hingga saat ini.

Melalui pasang surutnya perjuangan melawan penjajah dan kekuatan lainnya, Kodam V/Brawijaya lahir tumbuh dan berkembang, berjuang bersama rakyat dalam menegakkan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Dikutip dari lensaindonesia, berikut proses pertumbuhan TNI:

1. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat.

Pada tanggal 22 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan pengumuman tentang Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai bagian dari Badan Penolong, Keluarga Korban Perang (BPKKP). Setelah dikeluarkan pengumuman tersebut, para pemuda militan diseluruh pelosok tanah air, termasuk di daerah Jawa Timur menyusun diri didalam BKR – BKR setempat. Sedangkan mereka yang tidak termasuk kedalam BKR bergabung didalam badan-badan kelaskaran.

2. Badan Keamanan Rakyat, menjadi Tentara Keamanan Rakyat.

Pada tanggal 5 Oktober 1945 dengan suatu maklumat pemerintah dibentuklah Tentara Keamanan Rakyat. Dengan dibentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang berintikan BKR ini, satuan-satuan BKR yang ada di Jawa Timur disusun dalam 3 Divisi, yaitu : Divisi VI di Kediri, Divisi VII di Mojokerto dan Divisi VIII di Malang.

3. Tentara keamanan Rakyat, menjadi Tentara Keselamatan Rakyat.

Pada tanggal 7 Januari 1946, sesuai dengan Penetapan Pemerintah Nomor: 2/SD tahun 1946, nama Tentara Kemanan Rakyat, diganti menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Perubahan nama ini tidak merubah susunan ketentaraan di JawaTimur yang kekuatannya tetap berada pada 3 Divisi.

4. Tentara Keselamatan Rakyat, menjadi Tentara Republik Indonesia.

Pada tanggal 25 Januari 1946 sesuai dengan Penetapan Pemerintah Nomor: 4/SD tahun 1946, nama Tentara Keselamatan Rakyat, diganti menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI). Perubahan nama ini tidak mengubah susunan kekuatan TRI di Jawa Timur yang terdiri dari 3 Divisi.

Tetapi berdasarkan hasil musyawarah antara Panitia Besar Reorganisasi Tentara dengan para Panglima tanggal 23 Mei 1946, diadakanlah perubahan-perubahan nomor dan pemberian nama-nama Divisi.

*** Hasil musyawarah tersebut membuat Divisi-Divisi di Jawa Timur menjadi sebagai berikut :
a. Divisi VII menjadi Divisi V/Ronggolawe.
b. Divisi VI menjadi Divisi VI/Narotama.
c. Divisi VIII menjadi Divisi VII/Suropati.

5. Tentara Republik Indonesia menjadi Tentara Nasional Indonesia

Pada tanggal 3 Juni 1947, Presiden RI mengeluarkan Penetapan BN 1947 nomor : 24 tentang pengesahan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI), perubahan nama tersebut tidak merubah susunan kekuatan TNI di Jawa Timur, tetapi dengan pembentukan TNI ini semua satuan yang tergabung di dalam badan-badan kelaskaran bersenjata secara selektif diwadahi didalam organisasi baru TNI.

** Perkembangan TNI Divisi Jawa Timur

1. Pembentukan TNI Divisi Jawa Timur

Berdasarkan keputusan Menteri Pertahanan RI nomor : A/532/48 tanggal 25 Oktober 1948, dari ketiga Divisi yaitu Divisi V / Ronggolawe, Divisi VI / Narotama dan Divisi VII / Suropati, dibentuk menjadi TNI Divisi I Jawa Timur. Adapun peresmian TNI Divisi Jawa Timur diresmikan pada 17 Desember 1948 yang bertempat di lapangan Kuwak Kediri.

2. Penetapan sebutan Brawijaya

Pada tanggal 17 Desember 1951, bertepatan dengan hari ulang tahun Divisi I Jawa Timur yang ke-3 diresmikanlah sebutan Divisi I Brawijaya, sebagai pengganti Divisi Jawa Timur. Nama Brawijaya adalah suatu dinasti masa kerajaan Majapahit yang telah berhasil mempersatukan wilayah Nusantara dan menjadikan Majapahit sebagai kerajaan yang mampu mencapai kejayaan yang gemilang. Awalan Bra atau Bhre pada nama Brawijaya, mengandung arti Agung, suatu gelar kehormatan yang diberikan kepada seorang pemuda ksatria, pendiri (negara) kerajaan Majapahit bernama Wijaya. Penokohan Brawijaya bagi TNI Divisi I Jawa Timur, tiada lain adalah agar sifat-sifat kepemimpinan, keperwiraan dan keprajuritan yang dimiliki dan telah dibuktikan oleh Wijaya, dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada prajurit Divisi I Jawa Timur dalam rangka menunaikan tugas pengabdiannya terhadap bangsa dan negara Indonesia.

3. Divisi I/Brawijaya menjadi Tentara Teritorium V/Brawijaya

Sesuai Instruksi Kasad Noomor : 2/KS/Instr/52 tanggal 5 Januari 1952, Divisi I Brawijaya diresmikan menjadi Tentara Teritorium V/Brawijaya (TT V/Brawijaya). Perubahan ini didasarkan kepada pembagian wilayah Militer Indonesia kedalam 7 Teritorium.

4. Tentara Teritorium V/Brawijaya menjadi Kodam V/Brawijaya

Sesuai Keputusan Kasad Nomor : Kpts/952/10/1959, sebutan TT V/Brawijaya diganti Komando Daerah Militer (Kodam V/Brawijaya) yang sebenarnya Kodam VIII/Brawijaya. Perubahan ini didasarkan kepada perubahan pembagian wilayah/daerah militer dari 7 Teritorium menjadi 17 Kodam.

5. Kodam VIII/Brawijaya menjadi Kodam V/Brawijaya

Sesuai Keputusan Kasad Nomor : Kep/4/1985 tanggal 12 Januari 1985, sebutan Kodam VIII/Brawijaya, diganti menjadi Kodam V/Brawijaya. Perubahan ini disebabkan adanya reorganisasi yang dilakukan TNI-AD yang berpedoman pada prinsip ” A Small Effective Unit ” sehingga dari 17 Kodam disusun kembali menjadi 10 Kodam. (Ryt)

Kekuatan Divisi Brawijaya ketika kali pertama dibentuk :
Panglima Divisi: Kolonel Sungkono (Tahun 1948-1950)
Kepala Staf Divisi: Letnan Kolonel Dr. Suwondo
(*)