Bengkulu - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) MPR H. Yandri Susanto SPt. itu dihadapan para pejabat Kementerian Agama mengatakan sejatinya dunia pendidikan Islam mewarnai Indonesia meski jumlah lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama jumlahnya kalah dibanding dengan pendidikan umum.
“Di Bengkulu dan daerah lainnya, jumlah lembaga pendidikan Islam negeri masih sedikit,” ujarnya.
“Meski saya sebagai Wakil Ketua MPR namun saya tetap berada di Komisi VIII DPR. Komisi ini merupakan mitra dari Kementerian Agama,” ujar Wakil Ketua MPR H. Yandri Susanto SPt.
Ungkapan demikian disampaikan saat dirinya hadir dalam acara Evaluasi Perencanaan Pendidikan Islam Pusat dan Daerah Tahun 2022, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu.
Lebih lanjut dalam acara yang digelar di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, 26 Desember 2022, Yandri Susanto menuturkan dirinya menyambut baik acara akhir tahun itu. “Sebab ini acara ini sangat penting,” paparnya.
Meski jumlahnya sedikit menurut Yandri Susanto hal demikian tidak membuat Kementerian Agama keteteran dalam segi kualitas. “Kondisi demikian harus kita jadikan pemantik untuk melakukan perbaikan,” ujarnya.
Ia malah mengatakan sebenarnya dunia pendidikan Islam tidak kalah dengan pendidikan umum. “Buktinya MAN Insan Cendekia, Serpong, Tangerang Selatan, nomer dua terbaik seluruh Indonesia,” ungkapnya. “Anak saya pun saya sekolahkan di MAN 2 Kota Malang,” tambahnya.
Diakui dulu pendidikan Islam memang tertinggal atau dinomerduakan. Dahulu bila tidak lolos di SMAN favorit, orangtua baru menyekolahkan anaknya ke MAN. Pun demikian bila tidak lolos di SMPN, baru mendaftar di MTSN.
“Saat ini hal demikian tidak terjadi lagi, sekarang orangtua pada antri menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan Islam,” paparnya. “Hal demikian merupakan bukti keberhasilan Kementerian Agama,” tambahnya.
Dirinya berharap pada pejabat dan pegawai Kementerian Agama agar menyekolahkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan Islam. Itu ditekankan untuk mengangkat derajad pendidkan Islam itu sendiri.
“Ini merupakan komitmen bersama dalam rangka mempercepat laju persaingan dunia pendidikan Islam dan Umum,” papar Yandri Susanto.
Pria asli Bengkulu Selatan itu melihat roadmap atau rancang bangun pendidikan Islam sudah sangat bagus. Di Komisi VIII, anggaran pendidikan Islam besar hampir 72 persen.
Oleh karena itu diharapkan ouput yang ada seiring sejalan dengan anggaran itu. Didorong kementerian itu terus menanta dan memaksimalkan anggaran yang ada dengan perencanaan terbaik.
“Mudah-mudahan evaluasi perencanaan ini akan lebih membuat semangat,” harapnya. Sebagai wakil rakyat yang duduk di Komisi VIII dirinya siap mengawal Kementerian Agama. “Semoga dari dunia pendidikan Islam akan lahir orang-orang hebat di dunia sekaligus hebat di akhirat,” harap wakil rakyat dari Dapil II Banten itu.