JAKARTA - Presiden Joko Widodo cabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Namun, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Mohammad Syahril ingatkan semua pihak untuk tetap waspada karena pandemi Covid-19 belum berakhir di Indonesia.
“Jadi WHO mengatakan pandemi ini belum berakhir, baru tanda-tanda. Untuk itu kita tetap waspada dan waspada,” kata Syahril, Jumat (30/12/2022).
Syahril menuturkan, masyarakat tetap perlu waspada selama masih berstatus pandemi Covid-19. Hal ini karena tidak menutup kemungkinan muncul subvarian baru yang bisa memicu kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19, Syahril menuturkan Kemenkes sudah menyiapkan infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), alat-alat dan obat.
Syahril juga menambahkan, pemerintah terus mendorong laju vaksinasi. Dikatakan, vaksinasi Covid-19 merupakan upaya untuk memberi kekebalan atau antibodi kepada masyarakat.
“Jadi begitu diberikan vaksin, maka harapannya orang-orang itu walaupun kena (terinfeksi) Covid-19 tidak terlalu berat dan tidak perlu masuk rumah sakit,” ucapnya.
Dikatakan Syahril, perlu kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Pasalnya, walaupun Covid-19 masih ada, namun dapat diatasi karena antibodi terbentuk.(sf)
Pada kesempatan sama, Syahril menyebutkan, cakupan vaksinasi primer atau suntikan 1 dan 2 mencapai di atas 72% dan sudah memenuhi standar WHO.
Untuk itu, Kemenkes sedang berupaya meningkatkan vaksinasi booster 1 karena cakupannya masih rendah yakni 27%. Sebab,vaksinasi merupakan upaya dalam pengendalian Covid-19.