Jakarta - Uni Eropa (UE) menurunkan permintaan energi dari Rusia lebih dari 20 persen pada periode Agustus-November tahun lalu, kata ketua Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen kepada Forum Ekonomi Dunia pada Selasa (17/01).
Dalam pidato khususnya di forum tersebut, Von Der Leyen mengatakan reaksi Eropa terhadap perang Moskow-Kyiv yang sedang berlangsung adalah contoh terbaru tentang bagaimana UE "telah bersatu pada saat yang paling penting."
Memanggil keberanian Ukraina sejak Rusia melancarkan perang di negara itu pada Februari lalu, dia mengatakan, "Tidak akan ada impunitas atas kejahatan Rusia ini. Kami berada di dalamnya selama diperlukan, dan mendukung teman-teman Ukraina kami." ujarnya.
Dia mengatakan bahwa setahun yang lalu, Eropa memiliki ketergantungan besar pada bahan bakar fosil Rusia yang dibangun selama beberapa dekade, membuat blok tersebut rentan terhadap tekanan pasokan dan kenaikan harga.
"Eropa telah mengatasi ketergantungan yang berbahaya ini. Kami telah mengganti 80 persen gas pipa Rusia. Secara paralel, kami telah mengisi penyimpanan kami. Tentu saja, kami telah mengurangi permintaan kami lebih dari 20 persen dalam periode dari Agustus hingga November (2022)," ungkap dia.
Dia juga mengatakan bahwa berkat upaya kolektif, UE menurunkan harga gas lebih cepat dari perkiraan siapa pun.
"Dari puncaknya pada Agustus, saat itu EUR350 (sekitar USD380) per megawatt/jam, sekarang turun 80 persen pada bulan ini, di bawah level sebelum perang Ukraina," jelas von der Leyen. dilansir AA
`Aksi emisi nol bersih` baru
Tentang upaya UE untuk mengembangkan energi bersih, von der Leyen mengatakan "Undang-Undang Industri Nol Bersih" akan mengidentifikasi tujuan yang jelas untuk teknologi bersih Eropa pada 2030, yang akan sejalan dengan "Undang-Undang Bahan Baku Kritis".
"Kami ingin mencapai nol bersih dalam waktu kurang dari tiga dekade. Kami harus mencapai nol bersih, tetapi jalan menuju nol bersih berarti mengembangkan dan menggunakan berbagai teknologi bersih baru di seluruh ekonomi kita, dalam transportasi, bangunan, manufaktur, dan energi,” ujar dia.
Von der Leyen mengatakan UE, bersama Amerika Serikat (AS), mengajukan hampir EUR1 triliun untuk mempercepat ekonomi energi bersih.