• News

28 Januari Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional, Kontribusi Karbondioksida atas Perubahan Iklim

Tri Umardini | Sabtu, 28/01/2023 07:30 WIB
28 Januari Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional, Kontribusi Karbondioksida atas Perubahan Iklim 28 Januari Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional, Karbondioksida Beri Kontribusi Besar atas Perubahan Iklim. (FOTO: ENVIRONMENT INDONESIA)

JAKARTA - Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional atau International Reducing CO2 Emissions Day diperingati pada tanggal 28 Januari setiap tahun.

Tujuan dibuatnya peringatan ini tidak lepas dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan emisi yang sangat memengaruhi kualitas udara di bumi saat ini.

Sebagaimana diketahui, karbon dioksida atau CO2 memberikan kontribusi besar atas perubahan iklim.

Emisi CO2 menjadi salah satu faktor penyebab pemanasan global yang memengaruhi dunia.

Pertumbuhan ekonomi, industrialisasi dan faktor pertumbuhan lainnya menyebabkan emisi naik dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Adanya Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional diharapkan dapat meningkatkan peran seluruh negara untuk bersama-sama mengendalikan pemanasan global dengan mengurangi emisi CO2.

** Sejarah Hari Pengurangan Emisi CO2

Dikutip dari nationaltoday, sejak zaman dahulu, orang sudah menduga bahwa iklim bisa berubah secara drastis.

Murid Aristoteles, Theophrastus, pernah menulis tentang tanah yang menjadi lebih rentan terhadap pembekuan setelah rawa-rawa di sana dikeringkan. Dia pikir tanah menjadi lebih hangat ketika pohon ditebang karena matahari bisa mencapai bumi.

Sebuah buku tahun 1088 oleh cendekiawan dan negarawan Tiongkok, Shen Kuo, berteori bahwa perubahan iklim dapat terjadi dari waktu ke waktu karena penulis menemukan fosil bambu kuno terkubur di bawah tanah yang dingin dan gersang ketika bambu biasanya tumbuh di daerah yang lebih hangat dan lebih basah.

Selama berabad-abad, orang melihat urbanisasi menciptakan perubahan iklim yang nyata — pola curah hujan berubah, cuaca berfluktuasi, dan bahkan bencana alam meningkat. Namun, tidak seorang pun, bahkan para ilmuwan, percaya bahwa manusia dapat mempengaruhi iklim planet ini.

Namun, pada abad ke-19, dunia mencurigai adanya zaman es dan perubahan iklim alami lainnya. Sekitar abad yang sama, kami mengidentifikasi efek gas rumah kaca, dan dunia menyadari berapa banyak emisi yang benar-benar dapat mempengaruhi iklim.

Pada 1990-an, berbagai aliran penelitian telah dibentuk untuk mempelajari perubahan iklim, emisi, dan pengaruhnya terhadap planet ini.

Tetapi bagaimana kita bisa sampai pada keadaan sedemikian rupa sehingga pelepasan setiap sedikit energi perlu diteliti untuk potensi dampaknya terhadap planet ini?

Bagaimanapun, karbon dioksida telah ada sejak Bumi terbentuk. Jawabannya sederhana. Ketika para ilmuwan mulai mempelajari emisi yang diciptakan manusia, mereka menyadari satu hal - lebih banyak manusia sama dengan lebih banyak emisi.

Dan semakin banyak emisi yang kita keluarkan ke dunia, semakin kita berdampak negatif terhadap planet kita.

Pertumbuhan ekonomi, industrialisasi, dan faktor pertumbuhan lainnya menyebabkan emisi naik dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Setelah tahun 1950, dunia bergeser. Negara-negara melihat kekayaan meningkat, dan banyak dari negara berkembang ini juga menambah emisi global.

Penelitian perubahan iklim setelah tahun 1990-an telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap respons global terhadap perubahan iklim, sampai-sampai kita sekarang tahu persis apa yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak terburuknya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran publik ke titik di mana pemerintah akan mendukung langkah-langkah anti-emisi.

** Garis Waktu Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional

1. Tahun 2011 Meningkatkan Emisi CO2
Data menunjukkan, secara global, emisi CO2 150 kali lebih tinggi dibandingkan emisi tahun 1850; negara maju dan berkembang sama-sama berkontribusi pada penyebab ini, dengan lima negara teratas adalah China, Amerika Serikat, India, Rusia, dan Jepang.

2. Tahun 2015 Perjanjian Paris
Pada 12 Desember, 196 negara secara resmi mengadopsi perjanjian yang mengikat secara hukum di Paris, untuk secara kolektif membatasi pemanasan global.

3. Tahun 2019 Pelayaran Atlantik Thunberg dari Greta
Aktivis iklim Greta Thunberg melakukan penyeberangan ganda di Samudra Atlantik untuk menghadiri dua konferensi iklim; dia memilih berlayar daripada terbang karena memiliki jejak karbon terkecil.

4. Tahun 2021 Mengurangi Emisi — Jalan Motor
Pada 28 Januari, General Motors mengumumkan akan menghentikan semua mobil penumpang bertenaga bensin dan diesel, meningkatkan produksi mobil listrik mereka; perusahaan kendaraan besar lainnya — seperti Ford dan Volvo — mengikuti dengan janji serupa. (*)