• News

30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Promosikan Penyebaran Informasi Tentang Gangguan Mental

Tri Umardini | Kamis, 30/03/2023 08:05 WIB
30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Promosikan Penyebaran Informasi Tentang Gangguan Mental 30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Promosikan Penyebaran Informasi Tentang Gangguan Mental (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Hari Bipolar Sedunia atau World Bipolar Day diperingati pada tanggal 30 Maret setiap tahun, pada hari ulang tahun pelukis Belanda Vincent van Gogh — salah satu seniman paling berpengaruh dalam sejarah seni Barat.

Kreativitasnya disejajarkan dengan penyakit mentalnya dan dia secara anumerta didiagnosis dengan gangguan bipolar.

Gangguan bipolar secara dramatis memengaruhi suasana hati dan dapat menyebabkan episode depresi dan kegembiraan, yang dapat memengaruhi kesehatan, produktivitas, dan hubungan seseorang.

Hari Bipolar Sedunia mendidik dan mempromosikan penyebaran informasi tentang gangguan bipolar melalui upaya kolaboratif internasional.

Sejarah Hari Bipolar Sedunia

Hari Bipolar Sedunia merupakan inisiatif dari International Society for Bipolar Disorders (ISBD) yang bermitra dengan International Bipolar Foundation (IBPF) dan Asian Network of Bipolar Disorders (ANBD).

Gangguan bipolar bukanlah masalah modern, dan diagnosisnya sudah ada sejak zaman Yunani kuno.

Penyebutan gangguan mental paling awal dapat ditemukan dalam literatur medis dari dokter Hippocrates, yang sering disebut sebagai "bapak kedokteran".

Dia mendokumentasikan temuannya tentang dua suasana hati yang berlawanan - apa yang sekarang dikenal sebagai depresi dan mania.

Pemahaman konseptual modern tentang gangguan bipolar terjadi pada abad ke-19.

Deskripsi independen tentang gangguan bipolar dipresentasikan ke Académie de Médecine di Paris pada tahun 1854 oleh ahli saraf Prancis Jules Baillarger dan psikiater Prancis Jean-Pierre Falret.

Istilah `gangguan bipolar` belum diciptakan, jadi Baillarger menyebut penyakit itu sebagai `folie à double forme`, yang berarti kegilaan dua bentuk, dan Falret menyebutnya `folie circulaire`, yang berarti kegilaan melingkar.

Pada tahun 1999, International Bipolar Foundation (IBPF) didirikan, dan sejak saat itu telah meneliti gangguan bipolar dan membantu orang yang menderita penyakit tersebut.

Gangguan bipolar lebih umum daripada yang kita pikirkan. Perubahan suasana hati yang ekstrem tidak diperhatikan atau dianggap sebagai masalah temperamental, sementara orang yang terkena sebenarnya mengalami gelombang mania atau depresi.

Orang dengan penyakit mental ini menjalani kehidupan yang terganggu, karena gangguan tersebut berdampak pada kemampuan seseorang untuk berfungsi. Untungnya, obat-obatan dan konseling ekstensif dapat membantu perawatan.

Hidup dengan gangguan bipolar memang tidak mudah, tetapi, dalam kata-kata Van Gogh sendiri, "Awalnya mungkin lebih sulit dari apa pun, tapi tetap semangat, semuanya akan baik-baik saja."

Garis Waktu Hari Bipolar Sedunia

1. Abad ke-1 Merinci Gejala
Aretaeus dari Cappadocia mulai secara medis menghubungkan mania dan depresi.

2. Abad ke-17 “Anatomi Melankolis”
Robert Burton menerbitkan “The Anatomy of Melancholy,” membahas pengobatan melankolis menggunakan musik dan tarian.

3. Tahun 1851 Temuan Baru
Psikiater Prancis Jean-Pierre Falret menerbitkan sebuah artikel yang menjelaskan `la folie circulaire`, yang berarti `kegilaan melingkar`.

3. Tahun 2005 Majalah Khusus
“bp Magazine” menjadi perintis sumber inspirasi dan informasi bagi orang yang hidup dengan gangguan bipolar, dan orang yang mereka cintai. (*)