JAKARTA - Hari Hati Nurani Internasional atau International Day of Conscience diperaingati setiap 5 April.
Hari Hati Nurani Internasional adalah hari yang dimulai oleh Majelis Umum PBB untuk memperingati pentingnya hati nurani manusia. Hati nurani manusia adalah kualitas intelektual penting yang membedakan kita dari dunia hewan lainnya.
Pikiran manusia adalah unit yang luar biasa dan kompleks, dan terlebih lagi hati nurani manusia. Ini adalah hari untuk mempromosikan pentingnya refleksi diri dan melakukan hal yang benar.
Hari Hati Nurani Internasional juga membantu meningkatkan kebaikan bersama masyarakat dengan mengidentifikasi perbaikan yang perlu dilakukan.
Sejarah Hari Hati Nurani Internasional
Hati nurani adalah konsep yang menantang dan kompleks. Secara umum dapat digambarkan sebagai perasaan moral seseorang tentang benar dan salah. Ini juga merupakan panduan untuk perilaku seseorang.
Etika pribadi yang dijaga seseorang untuk tidak mencuri dari orang lain atau tidak menyontek saat ujian adalah contoh hati nurani yang baik. Secara sederhana, itu adalah pengetahuan tentang diri kita sendiri.
Yang Mulia Pangeran Khalifa bin Salman Al Khalifa, Perdana Menteri Kerajaan Bahrain, mensponsori inisiatif pada sesi ke-73 Majelis Umum PBB.
Inisiatifnya adalah menetapkan 5 April sebagai Hari Hati Nurani Internasional. Majelis mengadopsi resolusi tersebut dan menamakannya `Mempromosikan Budaya Damai dengan Cinta dan Hati Nurani.` Resolusi ini mengajak masyarakat untuk membangun budaya damai dengan cinta dan hati nurani sesuai situasi dan budaya masing-masing.
Hari itu memiliki pendekatan berpikiran terbuka yang dapat diterima oleh orang-orang di seluruh dunia untuk mempromosikan perdamaian dan cinta.
Perdamaian bukan hanya tidak adanya kekerasan dan konflik; itu juga merupakan keadaan evolusi yang berkelanjutan dengan memasukkan prinsip-prinsip keadilan, pembangunan, dan pemerintahan yang baik.
Hati nurani dapat membantu orang menyadari hal ini dan menciptakan ikatan yang lebih baik dengan orang dan lingkungan di sekitar mereka.
Hal itu juga dapat menciptakan rasa kebenaran dan membantu menciptakan hubungan yang lebih baik antar negara.
Garis Waktu Hari Hati Nurani Internasional
1. 3000 Tahun Lalu Uraian dalam Weda
Teks-teks Veda menggambarkan hati nurani sebagai pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat yang diperoleh jiwa selama banyak masa hidup.
2. Tahun 563 SM sampai 483 SM Deskripsi dalam Buddhisme
Buddha mengasosiasikan hati nurani dengan hati yang murni, pikiran yang tenang, dan welas asih.
3. Tahun 161 M sampai 180 M Deskripsi di Roma
Kaisar Romawi Marcus Aurelius menghubungkan hati nurani dengan kapasitas manusia untuk hidup dengan prinsip-prinsip rasional alam semesta.
4. Tahun 2005 Definisi Martha Stout
Psikolog Martha Stout mendefinisikan hati nurani sebagai campur tangan rasa kewajiban berdasarkan keterikatan emosional kita.
5 Fakta Menakjubkan Tentang Otak
1. Dibutuhkan 25 tahun untuk sepenuhnya berkembang
Otak manusia membutuhkan waktu sekitar 25 tahun untuk terbentuk sepenuhnya.
2. Kecepatan berpikir Informasi di dalam otak ditransmisikan melalui neuron sebagai sinyal listrik dengan kecepatan sekitar 268 mil per jam.
3. Kami menggunakan lebih dari 10%
Dipastikan bahwa kita menggunakan sebagian besar otak kita, “kita hanya menggunakan 10% dari otak kita” adalah mitos.
4. Informasi berukuran butiran Sepotong otak seukuran sebutir pasir mengandung sebanyak 100.000 neuron dan satu miliar sinapsis.
5. Menghasilkan daya 23 watt
Otak manusia dapat menghasilkan daya sekitar 23 watt.
Mengapa Hari Hati Nurani Internasional Penting?
1. Hari untuk lebih memahami kita
Hati nurani adalah perasaan moral subjektif seseorang yang membantunya memutuskan benar dan salah. Dengan belajar lebih banyak tentang hati nurani, kita dapat memperbaiki diri kita sebagai orang yang lebih baik dengan hati nurani yang lebih baik.
2. Tindakan korektif
Memahami hati nurani kita sangat penting. Saat ini orang banyak mendengar tentang hati nurani, menghasilkan diskusi dan tindakan korektif jika diperlukan.
3. Memahami akhlak
Moral adalah masalah subjektif. Setiap individu akan menemukan moral mereka lebih unggul dan benar. Menjelajahi hati nurani dapat membantu kita memahami poin-poin moral orang lain. (*)