Jakarta - Umat muslim diperintahkan untuk senantiasa mengingat dan beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa ta`ala semata. Semua ini diperlukan kesabaran dan keteguhan hati. Berikut ini dikisahkan para hamba Allah yang sabar dan mendekatkan diri hingga Allah Subhanahu wa ta`ala menolong mereka.
Fir`aun dan para pengikutnya telah menyaksikan berbagai mukjizat nabi Musa `alaihissalam dan bencana alam di negeri mereka. Berbagai upaya telah dikerahkan dan berbagai cara sudah ditempuh untuk mendakwahi Fir`aun dan para pengikutnya.
Tapi mereka tetap kufur dan tidak mau beriman kepada Allah ﷻ. Mereka bersemangat melenyapkan dakwah nabi yang berasal dari bani Israil ini. Intimidasi dan teror semakin gencar dilakukan terhadap para pengikut beliau `alaihissalam. Tidak hanya itu, bahkan Fir`aun mengancam akan membunuh nabi yang bergelar ulul azmi ini. Beliau `alaihissalam pun berdoa,
"Dan Musa berkata, "Ya Tuhan kami, Engkau telah memberikan kepada Fir`aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka dan kuncilah hati mereka sehingga mereka tidak beriman hingga mereka melihat azab yang pedih.""
Bersumber dari Tafsir al-Qur’an al-Azhim oleh Imam Ibnu Kastir rahimahullah, diperoleh keterangan dari Ibnu Juraij rahimahullah bahwa Allah masih memberikan waktu kepada Fir’aun untuk tetap hidup selama 40 tahun setelah nabi Musa `alaihissalam mengucapkan doa ini.
Beliau `alaihissalam mengingatkan para pengikutnya agar meningkatkan ibadah dan salat. Meminta pertolongan dan berharap kepada Allah, serta bertawakal kepada-Nya semata.
Nabi Musa dan nabi Harun `alaihimus salam, serta kaumnya membangun rumah yang berbeda dari rumah orang-orang Mesir secara umum. Tujuannya, agar mereka lebih mudah mengenali dan saling memberi tahu saat diperintahkan untuk meninggalkan Mesir.
Selama bertahun-tahun, nabi Musa `alaihissalam dan pengikutnya bersabar, menguatkan keimanan kepada Allah dan tawakal. Mereka senantiasa mendekatkan hubungan dengan Allah. meminta tolong pada-Nya dengan salat-salat mereka.
Betapa sabarnya nabi Musa `alaihissalam melaksanakan perintah Allah. Sabar menghadapi kekejaman Fir’aun dan kaumnya. Juga bersabar dalam berdakwah, mengayomi bani Israil dan berdoa kepada Allah. Maka Allah ﷻ mendudukkan beliau sebagai seorang ulul azhmi.
Di sisi lain, kezhaliman Fir’aun dan para pengikutnya telah memuncak. Saat itulah pertolongan Allah datang. Allah tegakkan hujjah-Nya dan membinasakan mereka semua.
Maka Allah ﷻ pun memerintahkan nabi Musa `alaihissalam untuk membawa bani Israil pergi ke luar Mesir. Mereka berjalan menuju Syam melintasi laut Merah.
Allah ﷻ berfirman dalam surah (ke-20) Taha ayat 77, “Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa, “Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, (engkau) tak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam).”
Semoga keselamatan tercurah kepada nabi Musa `alaihissalam. (Kontributor :Dicky Dewata)