Jakarta - Kita dapat menyaksikan hampir di semua negara melakukan pengamanan. Pengamanan terhadap pemimpinnya, dan berbagai simbol negara maupun obyek vital lainnya. Perhatian istimewa ini menunjukan betapa berharga dan pentingnya hal tersebut, sebagaimana kisah ini.
Dikisahkan raja Dzulqarnain beserta rakyatnya telah membangun dinding sebagai penghalang Ya`juj dan Ma`juj pada ribuan tahun yang lalu. Namun sang raja telah mengingatkan bahwa dinding penghalang ini akan hancur suatu hari nanti di penghujung zaman sesuai ketetapan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Adapun kondisi dinding pembatas tersebut di masa Rasulullah ﷺ diketahui dari hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim. Dari Zainab binti Jahsy radhiyallahu ‘anha, bahwasanya pada suatu hari Rasulullah ﷺ datang kepadanya dengan kaget, beliau ﷺ bersabda,
“Laa ilaaha illallah, celakalah orang Arab karena keburukan telah dekat, hari ini dinding penghalang Ya`juj dan Ma`juj telah dibuka seperti ini.” (Beliau memberi isyarat dengan melingkarkan kedua jarinya, ibu jari dengan telunjuknya. Zainab binti Jahsy berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa sementara diantara kami masih ada orang-orang yang shalih?’ Beliau menjawab, ‘Ya, apabila kejelekan merajalela.”
Dalam berbagai dalil sahih diketahui ciri-ciri Ya`juj dan Ma`juj, diantaranya mereka bermuka lebar, bermata sipit, berhidung pesek dan wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit.
Dinukil dari hadis riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Al-Hakim rahimakumullah, yang menjelaskan tentang kegiatan mereka setiap harinya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj sedang berusaha keras melubangi dinding setiap hari, sampai apabila mereka melihat cahaya matahari, pemimpin mereka berkata, ‘Pulanglah, kalian akan melubanginya besok.’ Kemudian esok harinya mereka kembali melubangi dinding itu dan bekerja lebih kuat dari yang kemarin, sehingga jika waktunya telah tiba, Allah akan mengirimkan mereka kepada manusia sesuai dengan keinginan-Nya. Sehingga apabila mereka melihat cahaya matahari, pemimpin mereka berseru, ‘Pergilah, kalian akan melubanginya besok, insya Allah, -bisa juga kiranya dia mengucapkan kata pujian itu-.’ (Namun ketika) mereka kembali hendak melubanginya, ternyata dinding itu sudah seperti keadaan semula saat mereka tinggalkan (kemarin). Tapi mereka terus melubanginya dan (akhirnya) berhasil keluar menyerbu manusia…”
Ternyata, karena mereka mengatakan “Insya Allah”, akhirnya Ya`juj dan Ma`juj bisa meratakan dinding penghalang tersebut dengan tanah dan keluar di penghujung jaman.
Dinukil dari berbagai hadis sahih, sebelum perisiwa ini terjadi, Dajjal telah keluar dan menetap di muka bumi selama 40 hari. Satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan, satu hari seperti sepekan, dan seluruh hari sisanya seperti hari-hari yang biasa sekarang ini.
Dajjal menebar kerusakan dan fitnah yang besar dengan cepat. Ketika Dajjal dalam keadaan itu, tibalah Allah Azza wa Jalla menurunkan Al-Masih Isa `alaihissalam bin Maryam (Yesus putera Maria) di dekat menara putih sebelah timur Damaskus. Beliau `alaihissalam membunuh Dajjal di pintu Ludd di Palestina. Ahli kitab menyebutnya gerbang Lod.
Selanjutnya, Allah ﷻ wahyukan kepada nabi Isa `alaihissalam untuk mengumpulkan hamba-hamba-Nya ke gunung Thur. Sebab Allah ﷻ telah mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj. Tidak ada satu orang pun yang mampu membunuhnya. Ini menunjukkan Ya`juj dan Ma`juj hebat luar biasa. Karena Dajjal masih bisa dikalahkan oleh nabi Isa `alaihissalam, sedangkan dua kabilah perusak ini tidak bisa dikalahkan.
Semoga Allah ﷻ senantiasa melindungi kita dari berbagai fitnah akhir zaman. (Kontributor : Dicky Dewata)