Jakarta - Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya. Tetapi kita tidak mengerti bagaimana tasbih mereka.
Allah ﷻ mengabarkan bahwa nabi Daud `alaihissalam senantiasa berzikir pagi dan petang. Tatkala beliau `alaihissalam sedang berzikir, maka gunung-gunung ikut bertasbih bersama nabi yang salih ini.
Sebagaimana firman Allah ﷻ dalam surah (ke-38) Shad ayat 18,”Sungguh, Kamilah yang menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) pada waktu petang dan pagi.”
Allah Azza wa Jalla memberitahu nabi yang salih ini bahwa gunung-gunung ikut bertasbih bersamanya. Sehingga beliau `alaihissalam mengetahui bagaimana cara gunung-gunung bertasbih.
Ternyata bukan hanya gunung-gunung, bahkan nabi sekaligus raja bani Israil ini mendengar burung-burung juga bertasbih. Gunung-gunung dan burung-burung taat kepada Allah ﷻ, dan mereka mengikuti tasbihnya nabi Daud `alaihissalam.
Al-Qur’an mengabadikannya dalam surah (ke-38) Shad ayat 19,”Dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masing sangat taat (kepada Allah).”
Dijelaskan dalam tafsir Ibnu Katsir, bahwa burung-burung pun datang dan berkumpul tatkala nabi yang taat ini berzikir di waktu pagi dan petang. Mereka ikut berzikir bersama beliau `alaihissalam.
Demikian pula burung-burung juga akan datang untuk ikut mendengarkan bacaan nabi yang memiliki suara indah ini saat membaca kitab Zabur.
Allah Azza wa Jalla juga memberikan keberkahan dalam waktu bagi nabi yang mulia ini. Sehingga dengan waktu yang relalif hanya sebentar saja menjadi cukup bagi nabi Daud `alaihissalam.
Di dalam Shahih Al-Bukhari disebutkan bahwa Nabi ﷺ bersabda,
”Telah dimudahkan bagi nabi Daud `alaihissalam membaca Al-Qur’an (kitab Zabur). Dia pernah memerintahkan agar pelana hewan-hewan tunggangannya disiapkan, maka dia selesai membaca Kitab sebelum pelana hewan tunggangannya selesai disiapkan, dan dia tidak memakan sesuatu melainkan dari hasil usaha tangannya sendiri.”
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa memasang pelana itu hanya membutuhkan waktu yang singkat. Namun Allah Azza wa Jalla yang Maha mengatur waktu dan bumi, memudahkan nabi Daud `alaihissalam untuk mampu menyelesaikan bacaannya.
Semoga sekelumit kisah ini dapat memotivasi kita untuk senantiasa beribadah dan mengagungkan asma-Nya yang mulia. (Kontributor : Dicky Dewata)