• Oase

Raja Kejam Menawan Utusan Allah SWT

Rizki Ramadhani | Selasa, 02/05/2023 10:17 WIB
Raja Kejam Menawan Utusan Allah SWT Ilustrasi Raja Nebukadnezar di singgasana (foto:harianhaluan)

Jakarta - Kisah nabi Daniel `alaihissalam tidak disebutkan dalam Al-Qur’an maupun hadis sahih. Kisahnya banyak dinukil dari kisah Israiliyat dan fakta sejarah, sebagaimana kisah berikut ini.

Nabi Daniel `alaihissalam diperkirakan hidup pada abad ke-6 SM. Ini berarti sekitar lima abad sebelum masa nabi Isa `alaihissalam, dan sekitar 12 abad sebelum masa kenabian Muhammad ﷺ.

Nabi yang berasal dari bani Israil ini hidup di masa pengasingan dari Palestina ke Babilonia. Kisah ini diawali saat raja Nebukadnezar atau yang juga dikenal dengan nama Bukhtanshar, dari Babilonia menyerang Syam. Dia mengepung Palestina yang di tempati kaum bani Israil selama 18 bulan.

Akhirnya, raja dari Babilonia ini berhasil menaklukan kerajaan bani Israil. Dia menghancurkan kerajaan yang dibangun oleh nabi Sulaiman `alaihissalam. Bukan hanya itu, sang penakluk ini juga menjarah semua isi Baitul Maqdis dan membakarnya pada 587 SM. Semua jarahan itu dibawa ke Babilonia.

Raja yang sangat kejam ini menghabisi ribuan orang bani Israil termasuk raja Zedekia. Sebagian kaum bani Israil berhasil lolos dari pembantaian tersebut. Mereka kabur ke Mesir. Adapun yang tidak berhasil kabur dijadikan tawanan.

Para tawanan itu berasal dari keturunan raja dan kaum bangsawan. Demikian juga keturunan nabi Ya’kub dan nabi Yusuf `alaihimassalam. Nabi Daniel `alaihissalam termasuk yang diasingkan juga.

Tidak luput para cendekiawan yang memiliki banyak pengetahuan dan ilmu, serta bani Israil lainnya yang dinilai dapat mendatangkan manfaat untuk kerajaan Babilonia seperti para tukang dan pandai besi.

Mereka dijadikan tawanan budak di Babilonia. Anak-anak dipisahkan dari orang tuanya dan diasingkan ke Babilonia untuk dilatih berperang. Demikian pula dengan para tentara yang ditawan. Kenyataan pahit ini membuat bani Israil tercerai-berai pada saat itu.

Berdasarkan sumber Israiliyat, dikisahkan pada suatu hari, raja Nebukadnezar bermimpi. Serangkaian mimpi yang dialaminya itu membuat dia gelisah. Oleh sebab itu sang raja mengumpulkan seluruh cendekiawan, para dukun dan peramal di kerajaannya untuk menceritakan mimpinya beserta takwilknya.

Raja yang juga dikenal dengan nama Bukhtanshar ini berjanji memberi berbagai hadiah kepada mereka. Namun jika tidak bisa, mereka akan menerima hukuman keras.

Ternyata tidak ada yang sanggup melaksanakan keinginan sang raja. Kecuali nabi Daniel `alaihissalam. Atas ijin Allah ﷻ, nabi yang merupakan keturunan nabi Daud `alaihissalam ini mampu menceritakan mimpi sang raja tersebut beserta maknanya dengan sangat jelas.

Nebukadnezar pun puas. Dia mengakui kehebatan nabi yang berasal dari bani Israil ini. Selanjutnya, nabi Daniel `alaihissalam mendapat tempat terhormat dan memiliki kedekatan dengan raja Nebukadnezar.

Semoga kita bisa memetik berbagai manfaat berharga dari kisah ini. (Kontributor : Dicky Dewata)