Jakarta - Mimpi itu ada tiga jenis. Mimpi baik merupakan kabar gembira dari Allah Subhanahu wa Ta`ala, mimpi karena bawaan pikiran seseorang, dan mimpi buruk yang datang dari setan. Sebagaimana mimpi raja penguasa imperium dunia pada masanya dalam kisah berikut ini.
Telah kita ketahui bahwa Nebukadnezar mengalami serangkaian mimpi pada tahun kedua pemerintahannya. Mimpi yang membuat dirinya ingin mengetahui maknanya.
Berdasarkan sumber Israiliyat, dikisahkan bahwa Raja dari Babilonia ini mengumpulkan seluruh cendekiawan, para dukun dan peramal di kerajaannya. Mereka diperintahkan untuk menakwilkan mimpi tersebut tanpa perlu diceritakan sang raja.
Belum pernah seorang raja meminta hal serupa dari orang berilmu, peramal, dukun ataupun yang memiliki pengetahuan tentang hikmah. Lazimnya, setiap raja atau siapa pun akan menceritakan mimpinya terlebih dahulu untuk ditakwilkan.
Nebukadnezar berpandangan jika mereka memiliki pengetahuan luas, maka mereka yang akan menceritakan ulang dan menakwilkan mimpi itu di hadapan sang raja.
Penguasa kerajaan Babilonia ini menjanjikan berbagai hadiah dan kedudukan terhormat. Namun juga mengancam hukuman yang berat jika tidak mampu memberitahu tentang mimpinya dan menakwilkannya.
Demikian gigih usaha mereka, tapi tetap tidak sanggup memenuhi keinginan sang raja yang terbilang aneh. Penguasa dari Babilonia ini menjadi murka. Dia perintahkan agar mereka segera dibunuh.
Di saat yang genting tersebut, ada seorang laki-laki yang mengabarkan kepada sang raja bahwa di dalam penjara terdapat seorang pemuda bani Israil yang pandai menafsirkan mimpi. Dia adalah nabi Daniel `alaihissalam. Kemudian, dipanggilah beliau `alaihissalam untuk menghadap.
Nabi yang berasal dari bani Israil ini berdoa kepada Allah ﷻ agar dimudahkan dalam perkara ini. Beliau `alaihissalam juga meminta keselamatan untuk orang-orang tersebut.
Allah Yang Maha Mengetahui segala rahasia mengabulkan permohonan tersehut. maka nabi Daniel `alaihissalam mampu menceritakan dan mengartikan mimpi Nebukadnezar tersebut.
Mulailah nabi Daniel `alaihissalam menceritakan rangkaian mimpi itu di hadapan penguasa dari Babilonia ini. Dituturkan bahwa dalam mimpi itu sang raja melihat sebuah patung berbentuk manusia dan berukuran raksasa. Bagian kepalanya terbuat dari emas, sedangkan bagian dada dan kedua lengannya dari perak.
Adapun di bagian perut dan pinggang dari patung manusia raksasa itu terbuat dari perunggu (dalam terjemahan lain dari tembaga). Kemudian kedua betisnya dari besi, dan kedua kaki hingga jemarinya yang sebagiannya terbuat dari tanah liat (dalam terjemahan lain dari kayu) dan sisanya dari besi.
Selanjutnya, dalam mimpi sang raja ini diperlihatkan adanya sebongkah batu di tebing gunung. Batu tersebut terlepas tanpa disentuh siapapun. Meluncur bagaikan dilemparkan ke bagian kedua kaki patung tersebut. Akibatnya patung manusia raksasa ini menjadi remuk, kemudian hancur berkeping-keping dan berserakan seperti bulir-bulir padi diterbangkan angin tanpa meninggalkan bekas. Dan terakhir, sebongkah batu tersebut berubah menjadi gunung-gunung yang memenuhi seluruh bumi.
Demikianlah serangkaian mimpi yang dialami raja Nebukadnezar yang mampu dikisahkan seluruhnya kembali oleh nabi Daniel `alaihissalam. Ini juga merupakan mukjizat yang diberikan Allah ﷻ kepada beliau `alaihissalam.
Semoga keselamatan tercurah kepada nabi Daniel `alaihissalam. (Kontributor : Dicky Dewata)