JAKARTA - Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati laporkan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik dan mendukung ketahanan eksternal. Tak hanya itu, transaksi berjalan triwulan I 2023 diprakirakan mencatat surplus.
"Ini ditopang surplus neraca perdagangan barang sebesar USD12,3 miliar, melanjutkan surplus selama 35 bulan berturut turut," ujar Sri Mulyani di Jakarta.
Selain itu, transaksi modal dan finansial diprakirakan juga mencatat surplus seiring aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio yang mencatat net inflows USD4,7 miliar atau setara Rp69 triliun (kurs Rp14.700 per USD).
Aliran masuk modal asing pada investasi portofolio terus berlanjut pada 2023 yang hingga 28 April 2023 mencatat net inflows USD1,4 miliar.
"Posisi cadangan devisa Indonesia akhir April 2023 juga tetap tinggi sebesar USD144,2 miliar, setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ungkap Sri Mulyani.
Dengan perkembangan tersebut, NPI Indonesia 2023 diprakirakan mencatat surplus, dengan transaksi berjalan dalam kisaran surplus 0,4% sampai dengan defisit 0,4% dari PDB.
"Sementara, neraca transaksi modal dan finansial diprakirakan mencatat surplus yang lebih tinggi didukung aliran masuk modal asing dalam bentuk PMA dan investasi portofolio," pungkas Sri Mulyani.