JAKARTA - Gawai Dayak dirayakan pada tanggal 1 dan 2 Juni setiap tahun. Ini adalah festival tahunan khusus orang Dayak di Sarawak, Malaysia, dan Kalimantan Barat, Indonesia.
Jika Anda bertanya-tanya apa arti nama `Gawai Dayak`, jangan terlalu keras memutar otak! `Gawai` berarti `festival` dan `Dayak` adalah nama kolektif untuk penduduk asli Sarawak, Kalimantan Indonesia, dan pedalaman Kalimantan.
Ini adalah salah satu festival yang paling menarik dan ditunggu-tunggu di wilayah ini. Jadi, bagaimana mereka merayakan Gawai Dayak, dan apa pentingnya festival budaya dan agama?
Inilah semua yang perlu Anda ketahui tentang Gawai Dayak.
Sejarah Gawai Dayak
Gawai Dayak menandai berakhirnya masa panen. Festival ini bertujuan untuk menghormati dan menghormati kerja keras di balik panen.
Dibutuhkan sekitar empat sampai lima bulan untuk menanam sebutir beras, misalnya, dan kita sering tidak memikirkan pentingnya beras. Festival ini juga mewakili persatuan, aspirasi, dan harapan masyarakat dari berbagai suku seperti Iban, Bidayuh, Kenyah, Kelabit, dan Murut.
Orang-orang Dawak mempersiapkan festival dengan cara yang megah. Pada hari-hari menjelang itu, semua orang akan sibuk berbenah, ziarah kubur, menjemur padi, menggiling dan mengumpulkan, serta menyiapkan makanan.
Pria dan wanita boleh mengenakan `nigepan`, pakaian tradisional. Pesta tidak dimulai sampai seseorang memukul gong, ketika tengah malam tiba pada tanggal 1 Juni, untuk menarik perhatian para peraya.
Pemimpin festival akan memimpin semua orang untuk minum Tuak — anggur beras buatan lokal — untuk umur panjang.
Setiap orang akan saling mendoakan “gayu-guru, gerai-nyami,” yang berarti “panjang umur, sehat, dan sejahtera,” dan perayaan menjadi kurang formal dengan orang-orang menari diiringi musik tradisional sementara yang lain menyanyikan `pantun` atau puisi.
Perayaan bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Di kota-kota dan desa-desa, mereka mengadakan pra-Gawai Dayak pada bulan Mei menjelang kedatangan orang yang tinggal di kota.
Garis Waktu Gawai Dayak
1. Tahun 1957
Penduduk Setempat Mengenali Festival tersebut
Penduduk setempat mengakui Gawai Dayak sebagai acara keagamaan dan sosial.
2. Tahun 1962
Pengakuan Kerajaan Inggris
Pemerintah kolonial Inggris mengakui Hari Dayak.
3. Tahun 1963
Gawai Dayak Pertama
Seorang penduduk asli Betong menyelenggarakan perayaan Gawai Dayak pertama di rumahnya di Siol Kandis.
4. Tahun 1964
Liburan Diakui Secara Resmi
Gawai Dayak menjadi hari libur umum setelah terbentuknya Federasi Malaysia.
Kegiatan Gawai Dayak
1. Bergabung dengan perayaan
Hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk merayakan Gawai Dayak adalah dengan mengikuti perayaan tersebut. Ini adalah kesempatan Anda untuk merencanakan perjalanan ke Malaysia bersama teman dan keluarga untuk merasakan festival tersebut.
2. Belajar Ngajat
Salah satu cara luar biasa untuk merayakan Gawai Dayak adalah dengan mempelajari Ngajat, tarian tradisional penduduk setempat yang unik. Pelajari beberapa gerakan dan goyang untuk merayakan hari istimewa ini.
3. Nikmati suguhannya
Gawai Dayak adalah festival panen di mana anggur, manisan, dan suguhan lainnya berlimpah. Berikan sedikit ruang di perut Anda untuk memanjakan diri dengan suguhan ini.
5 Fakta Keren Tentang Gawai Dayak yang Belum Anda Ketahui
1. Anggur beras mengalir di festival
Anggur beras lokal, Tuak, merupakan tradisi penting selama festival.
2. Ada juga manisan spesial
Permen spesial seperti `sarang semut,` `cuwan,` `kui sepit,` dan `penganan iri` terkenal selama festival.
3. Ngajat yang unik
Penari pria yang memakai bulu besar akan menampilkan tarian unik yang disebut `Ngajat.`
4. Sebuah kontes kecantikan
Selama festival, kontes kecantikan diadakan untuk memilih raja dan ratu festival.
5. Adu ayam
Perayaan juga termasuk adu ayam dan pertandingan sumpitan. (*)