JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid (Gus Jazil) menyatakan, Ir Soekarno alias Bung Karno merupakan founding father sekaligus bapak bangsa.
"Bung Karno bukan hanya milik satu kelompok, tapi milik seluruh bangsa Indonesia sehingga kita punya kewajiban untuk mengenang serta melanjutkan perjuangan Bung Karno," kata Gus Jazil dalam keterangannya, Minggu (25/6/23).
Hal ini disampaikan Gus Jazil saat menghadiri acara Puncak Peringatan Bulan Bung Karno di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (24/6/2023). Ia hadir mewakili Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) yang berhalangan hadir karena sedang menjalankan ibadah haji.
"Alhamdulillah, saya dan Pak Sekjen bisa ikut hadir di Puncak Peringatan Bulan Bung Karno," ujar Wakil Ketua Umum DPP PKB ini.
Gus Jazil menuturkan, dalam sejarahnya, Bung Karno merumuskan Pancasila tidak sendirian, namun bersama para tokoh bangsa lainnya, termasuk tokoh-tokoh Nahlatul Ulama (NU). Antara lain KH A Wahid Hasyim dan KH Masykur yang menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
NU melalui para tokohnya, kata Gus Jazil, telah memberi sumbangan yang besar terhadap perumusan Pancasila yang dijadikan sebagai dasar berbangsa dan bernegara.
"Karena itu, PKB sebagai satu-satunya parpol yang lahir dari rahim NU ikut bangga bisa hadir untuk mengenang jasa-jasa Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya yang telah merumuskan Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa kita," urainya.
Di sisi lain, kata Gus Jazil, saat ini PKB bersama dengan PDI Perjuangan juga berada dalam satu gerbong koalisi Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma`ruf Amin.
"Kalau dulu Bung Karno dan para kiai NU merumuskan pendirian bangsa ini, sekarang PKB bersama dengan PDIP dan partai-partai lain punya tugas untuk melanjutkan perjuangan para founding father kita dengan melakukan pembangunan bangsa yang lebih maju, adil dan sejahtera," urainya.
Tampak hadir dalam Puncak Peringatan Hari Bung Karno antara lain Presiden Jokowi, Wapres KH Ma`ruf Amin, para pemimpin parpol, jajaran Kabinet Indonesia Bersatu 2 dan sejumlah tokoh lainnya.